Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Defisit APBN 2023 Digenjot Di Bawah 3 Persen
Bukan PR Mudah, Perlu Strategi Jitu Pemerintah
Senin, 11 Januari 2021 05:41 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Target Pemerintah menurunkan rasio defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di bawah 3 persen, bukan pekerjaan rumah (PR) yang mudah. Banyak tantangan yang bakal dihadapi di tengah tingginya jumlah kasus Covid-19.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, meski pemulihan ekonomi sudah terjadi, pemulihan pajak dan penerimaan negara lainnya tidak langsung terjadi.
“Pemasukan negara masih tidak akan maksimal,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka.
Baca juga : Kawal Tujuan UU Ciptaker, Korni Siap Tagih Janji Pemerintah
Ditambah lagi, kontraksi pertumbuhan ekonomi dan stimulus pajak juga tinggi. Ini membuat penerimaan negara sulit mengejar pertumbuhan belanja yang membengkak.
Menurut Yusuf, saat ini semua pihak masih menunggu strategi Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sampai 2023. Yang pasti, defisit anggaran merupakan instrumen Pemerintah mendorong ekonomi.
Menurutnya, yang perlu diperhatikan bukanlah seberapa cepat mengembalikan defisit anggaran. Tapi bagaimana defisit anggaran dalam kebijakan fiskal berhasil mendorong perekonomian.
Baca juga : Coba Dong, KAMI Gelontorkan Ide Pembaruan Ke Pemerintah
“Mampu menekan kemiskinan hingga menahan laju pengangguran,” tegas Yusuf.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan, Pemerintah berkomitmen membawa defisit APBN 2023 di bawah 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Seperti diketahui, dalam Undang-undang Nomor 2/2020, defisit APBN diperbolehkan berada di atas 3 persen selama tiga tahun atau hingga 2022. Sehingga, di tahun 2023 defisit APBN sudah kembali seperti saat belum pandemi atau di bawah 3 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya