Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Dorong Warga Binaan Jadi Wirausaha

Selasa, 26 Maret 2019 20:45 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly (kiri belakang) meninjau stan peserta Pameran Produk Unggulan Narapidana 2019 di Jakarta, Selasa (26/3).
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly (kiri belakang) meninjau stan peserta Pameran Produk Unggulan Narapidana 2019 di Jakarta, Selasa (26/3).

RM.id  Rakyat Merdeka -
Pemerintah fokus menumbuhkan wirausaha industri baru khususnya untuk menciptakan sektor industri kecil dan menengah (IKM). Salah satunya dari warga binaan pemasyarakatan yang cukup banyak memiliki keterampilan dalam menghasilkan produk kreatif dan berdaya saing.

“Kami terus mendukung program graduasi ini. Artinya, agar warga yang sedang dibina di lembaga pemasyarakatan (lapas) punya jiwa wirausaha, sehingga nantinya ada kompetensi atau kemampuan dalam melanjutkan karier di luar secara mandiri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada pembukaan Pameran Produk Unggulan Narapidana 2019 di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (26/3). 

Pameran ini sudah dilaksanakan ke-7 kalinya berkat kerja sama Kemenperin dengan Kementerian Hukum dan HAM. Tahun ini, pameran mengangkat tema “Produktivitas yang Berkualitas, Untuk Indonesia yang Berkelas” yang dilaksanakan pada tanggal 26-29 Maret 2019. Acara ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly. 

Baca juga : Pilot Project, Listrik Tenaga Sampah Hadir Di Bekasi

Menurut dia, beberapa lulusan lapas yang sudah mendapatkan pembinaan, ada yang menjadi desainer atau pengrajin. Bahkan, mereka mampu membuka lapangan kerja dan produk yang dihasilkannya telah diekspor.

“Jadi, pembinaan ini suatu upaya yang diperlukan. Apalagi, pada saat di lapas, mereka mempunyai waktu yang cukup. Dengan bantuan peralatan dan desain serta kemudahan bahan baku dan akses pasar, diyakini akan memacu daya saing produk yang diciptakan. Contohnya, produk kerajinan dan sarung tangan yang sudah diekspor,” paparnya.

Menurut Menperin, lapas merupakan lembaga yang turut berperan aktif dalam membangun karakter sekaligus meningkatkan keterampilan narapidana sehingga mereka memiliki bekal yang baru di tengah masyarakat, misalnya sebagai wirausaha.

Baca juga : Menpora Dukung Barito Putra Dirikan Akademi Kiper Indonesia

“Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk turut mendorong penguatan struktur ekonomi,” ujarnya. Sebab, saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk.

Meskipun rasio wirausaha di Indonesia sudah melampaui standar internasional, yakni sebesar 2 persen, Indonesa perlu menggenjot lagi untuk mengejar capaian negara tetangga. Apabila dihitung populasi penduduk Indonesia 260 juta jiwa, jumlah wirausaha nasional mencapai 8,06 juta jiwa.

Menperin menambahkan,di tengah bergulirnya era industri 4.0 dan ekonomi digital, pasar online kini menjadi suatu basis penting dalam memajukan industri dalam negeri sekaligus sebagai unjuk taji produk dalam negeri kepada masyarakat luas khususnya untuk pasar dunia. “Terkait dengan pasar online ini, Kemenperin melalui Ditjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) memiliki program e-Smart IKM,” paparnya.

Baca juga : Sejumlah Warga Sentani Kekurangan Air Bersih

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan, warga binaan pemasyarakatan mempuyai potensi untuk menapaki masa depannya lebih baik setelah menyelesaikan masa hukumannya. “Untuk itu, perlu apresiasi kepada Kemenperin, Kemenkum dan HAM serta kementerian dan lembaga lainnya yang turut membantu dalam melakukan pembinaan kepada warga di lapas,” tuturnya.

JK optimistis, produk yang dihasilkan dari warga binaan pemasyarakatan mampu kompetitif karena banyak yang kreatif. “Waktu saya kecil, keset kaki dari kelapa dikenal produksi dari lapas. Sekarang sudah berbagai produk yang dihasilkan dan bermanfaat. Ini menunjukkan adanya produktivitas yang berkualitas dan berkelas,’ imbuhnya.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly mengemukakan, penyelenggaraan pameran produk unggulan narapidana tahun 2019 menjadi momen tepat. Sebab, saat ini pemasyarakatan sedang melakukan revitalisasi melalui penataan terhadap penyelenggaraan pemasyarakatan terutama pada kegiatan pembinaan kemandirian yang lebih produktif. [DIT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.