Dark/Light Mode

Melalui Program Inkubator Wirausaha, LPDB Bina 10 Startup

Sabtu, 23 Januari 2021 19:40 WIB
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo. (Foto: Istimewa)
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Selain program inkubator wirausaha, LPDB-KUMKM juga memberikan pendampingan langsung kepada beberapa koperasi eksisting yang dinilai memiliki potensi besar. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, LPDB-KUMKM diharapkan tidak sekadar memberikan pinjaman, namun juga harus bisa membangkitkan potensi yang dimiliki koperasi.

Ia mengatakan, pihaknya akan melihat potensi yang dimiliki suatu koperasi. Jika sudah dinilai potensinya, LPDB-KUMKM membantu mengarahkan koperasi tersebut untuk dihubungkan ke market.

Baca juga : Menteri PDTT: Program Digitalisasi Desa Tidak Bisa Lagi Ditunda

Menurut Supomo, pola kerja itu sudah dilakukan pada 2020 yang terbentuk melalui kerjasama antara LPDB-KUMKM dengan TaniHub. Dalam kerja sama itu, TaniHub berperan membantu pemasaran produk pertanian yang dihasilkan oleh koperasi.

Selain itu, Tani Hub juga akan membantu melakukan Quality Assurance untuk menjaga bahwa produk yang dihasilkan layak dipasarkan, baik melalui pasar ekspor, hotel, restoran, kafe, supermarket, maupun langsung kepada customer.

Baca juga : Kemenag Luncurin Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama

"Sementara peran LPDB-KUMKM adalah memberikan dukungan kepada koperasi berupa pinjaman/pembiayaan modal kerja pembelian produk pertanian kepada koperasi," ujarnya.

Yang pasti, sambung Supomo, koperasi yang bergerak pada bidang pangan memang menjadi fokus utama LPDB-KUMKM untuk diberikan pendampingan dalam rangka mendukung ketahanan pangan. "Dari sekian banyak koperasi pangan, pendampingan koperasi susu menjadi salah satu fokus utama," ungkapnya.

Baca juga : Ingat, Perusahaan Pelanggar PSBB Terancam Ditutup

Masih tingginya impor susu menjadi alasan LPDB-KUMKM untuk fokus mendampingi koperasi susu. Impor susu nasional hingga saat ini mencapai 80 persen. Dalam prosesnya, LPDB-KUMKM memberikan pembiayaan kepada koperasi susu untuk keperluan pakan ternak dalam bentuk konsentrat.

"Diharapkan, dengan terbantunya modal petani untuk memenuhi pakan ternak dapat meningkatkan kualitas susu sekaligus memperbanyak volume produksi," pungkas Supomo. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.