Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tarif Sewa Gudang Mau Naik, Pengusaha Logistik Menjerit

Minggu, 24 Januari 2021 15:28 WIB
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi. (Foto: Ist)
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaku usaha logistik yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menjerit. Karena, ada rencana Angkasa Pura ll bakal menaikkan biaya sewa pergudangan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) di masa pandemi Covid-19.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengaku telah menerima laporan dari sejumlah perusahaan logistik terkait rencana naiknya sewa pergudangan logistik di Soetta.

Yukki meminta Angkasa Pura ll melakukan dialog sebelum menaikan biaya sewa gudang logistik. "Diskusi dan dialog dalam hal ini sangat penting untuk membangun ekosistem logistik yang handal dan bisa bersaing," ujarnya di Jakarta, Minggu (24/1).

Baca juga : Sowan Ke Katedral, Menag Bahas Penguatan Moderasi Beragama

Yukki memaklumi, saat ini angkutan layanan kargo udara menjadi pendapatan utama bandara karena turunnya jumlah penumpang. Namun, kata Yukki, jalan pintas mendongrak pendapatan dengan mengerek tarif sewa pergudangan kargo udara akibat merosotnya jumlah penumpang pesawat sangat tidak tepat.

Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 semua pihak harus menyadari bahwa mendorong digitalisasi, inovasi, kelancaran arus barang dan efisiensi merupakan kata kunci dalam kegiatan usaha agar bisa tetap berlangsung.

"Selama ini, penyewa gudang kargo di Soetta sudah cerita. Jangankan mencari keuntungan, untuk bertahan saja, perusahaan sudah megap-megap. Kok di tengah situasi seperti saat ini justru ingin menaikkan tarif sewa gudang?" kata Chairman ASEAN Federation of Forwarders Association (AFFA) ini.

Baca juga : Terparah Selama Pandemi, 108 Daerah Berubah Jadi Merah

Yukki juga mengaku mendapat informasi para peserta tender pergudangan kargo yang diselenggarakan BUMN tersebut baru-baru ini justru lebih memilih mengundurkan diri. Karena, tak sanggup memenuhi persyaratan dalam tender termasuk adanya kenaikan biaya sewa gudang mencapai 80 persen.

"Kita ini kalau ingin menjadi pemain di regional pola pikirnya bukan menaikkan sewa tapi volume. Dengan naiknya volume dan kemudahan serta perbaikan pelayanan pasti indikator lainnya ikut naik termasuk keuangan," jelasnya.

Dia menegaskan, pelayanan di Soetta selama ini sebenarnya telah berstandar internasional dari The International Air Transport Association (IATA) dan airlines juga sudah memenuhinya. Tapi, kata Yukki, harus juga dibarengi dengan pelayanan yang maksimal dan juga tarif yang tidak mahal.

Baca juga : Empat Hari Pasca Banjir, PLN Tuntaskan Pemulihan Listrik Manado

"Sebagai pengusaha tentu ada perhitungan bisnisnya sebelum melakukan investasi. Kami menilai kenaikan tarif sewa gudang kargo udara justru berpotensi membuat biaya logistik melambung. Multiplier effect-nya bisa  memperburuk pertumbuhan perekonomian nasional akibat banyak pelaku logistik gulung tikar," jelasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.