Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Catat Pertumbuhan Kredit 5,3 Persen
BNI Punya Amunisi Bangkit Lebih Cepat
Senin, 1 Februari 2021 05:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cukup stabil kendati terdampak pandemi. Bank pelat merah ini memiliki sejumlah amunisi alias bekal untuk bisa bangkit lebih cepat.
Pandangan itu dikemukakan peneliti ekonomi dari Institute for Development for Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara. Bahkan, ia optimistis, BNI berpotensi peningkatan kinerja tahun ini.
“Perseroan memiliki ruang yang cukup untuk mengakselerasi kinerja fungsi intermediasi tahun ini,” kata Bhima kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Hadapi Tekanan, Kredit BNI Catat Pertumbuhan 5,3 Persen
Apalagi menurutnya, selama ini BNI telah fokus di segmen digital. Serta, layanan perbankan luar negeri, seperti remitansi dan lainnya. “Harusnya tahun ini BNI bisa bangkit lebih cepat dan mendorong kinerja perseroan,” imbuhnya.
Tanda-tanda bank pelat merah ini berkinerja moncer tahun ini, terlihat dari laporan kinerjanya sepanjang 2020. Di mana BNI mampu mencatat kredit sebesar Rp 586,2 triliun, atau tumbuh 5,3 persen. Di samping itu, BNI juga melakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan komposisi aset dan liabilities. Sehingga pengelolaan dana perseroan dapat lebih efektif.
Alhasil, perseroan mampu menjaga Net Interest Margin (NIM) di level 4,5 persen melalui strategi manajemen biaya dana yang efektif. BNI mencatatkan biaya dana (cost of fund) yang terus mengalami perbaikan di setiap kuartalnya. Terutama pada kuartal IV-2020 yang berada pada level 2 persen, atau membaik 60 basis poin dari kuartal sebelumnya. Sehingga cost of fund pada akhir 2020 turun menjadi 2,6 persen dari 3,2 persen di 2019.
Baca juga : Bombana Kini Punya Gedung Perpustakaan Baru
Moncer di 2021
Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini menuturkan, di tengah kondisi perkonomian yang menantang, perseroan merealisasikan pendapatan non-bunga atau Fee Based Income (FBI) sebesar Rp 11,9 triliun. Atau tumbuh 4,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2019, serta dapat melakukan efisiensi biaya operasional yang hanya tumbuh 2,2 persen year on year (yoy).
Novita mengakui, kedua hal tersebut menjadi sasaran utama perusahaan selama masa pandemi, khususnya untuk meredam tekanan pendapatan bunga yang turun 4 persen yoy.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya