Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
Himbara Kompak Sunat Bunga Kredit
Sabtu, 6 Maret 2021 07:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mempelopori tren suku bunga rendah. Langkah ini diharapkan bisa mengerek permintaan kredit seiring mulai menggeliatnya dunia usaha di Tanah Air.
Direktut Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) tbk, Sunarso mengungkapkan, BRI kembali menurunkan Suku Bunga dasar Kredit (SBDK) mulai 28 Februari 2021 untuk seluruh segmen. Yakni, korporasi, ritel, mikro, Kredit Pemilikan rumah (KPR), dan non-KPR dengan tingkat penurunan sebesar 150325 bps (basis poin).
Baca juga : Jokowi Telepon Bahlil Tiap Hari
“Penurunan suku bunga kredit oleh BRI tersebut dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional, seiring berlanjutnya tren penurunan suku bunga acuan oleh BI (Bank indonesia),” kata Sunarso, di Jakarta, Selasa (2/3).
Sunarso menjelaskan, meski telah menurun, tetapi perubahan suku bunga kredit bukan menjadi satu-satunya variabel penentu besar atau kecilnya permintaan pembiayaan. “Berdasarkan analisa ekonometrika, variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi terhadap pertumbuhan kredit adalah tingkat konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat,” ujarnya.
Baca juga : Pemulihan Ekonomi Nasional Tergantung Kinerja BUMD
Berikut ini rincian penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) BRI, yang terbesar di berikan pada kredit konsumer non-KPR sebesar 3,25 persen. Dengan penurunan ini, SBDK non-KPR berubah dari semula 12 persen menjadi 8,75 persen. Bri juga menurunkan SBDK KPr sebesar 2,65 persen, dari 9,90 persen menjadi 7,25 persen.
Penurunan SBDK juga dilakukan untuk segmen mikro sebesar 2,5 persen. Perubahan ini membuat SBDK mikro turun dari 16,50 persen menjadi 14 persen. Pada kredit segmen korporasi dan ritel, BRI melakukan penurunan SBDK masing-masing sebesar 1,95 persen dan 1,5 persen.
Baca juga : KNKG Dibikin Ramping
Dengan demikian, saat ini SBDK korporasi berubah dari 9,95 persen menjadi 8 persen. Kemudian, SBDK segmen ritel berkurang dari 9,75 persen menjadi 8,25 persen. Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.
“Peningkatan dua hal ini akan berujung pada naiknya permintaan kredit dan membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Sunarso.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya