Dark/Light Mode

Perkuat Infrastruktur Gas

PGN Bangun Proyek Interkoneksi Pipa SSWJ Dan WJA

Kamis, 18 Maret 2021 16:08 WIB
Penandatangan Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPIC) PT PGN dan PT Pratiwi Putri Sulung, Kamis (18/3). (Foto: ist)
Penandatangan Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPIC) PT PGN dan PT Pratiwi Putri Sulung, Kamis (18/3). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai bagian dari Holding Migas PT Pertamina komitmen membangun pipanisasi untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan konsumsi gas nasional.

Dalam waktu dekat, akan dilaksanakan pembangunan interkoneksi pipa yang menghubungkan Pipa Transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dengan panjang sekitar 1.000 kilometer (KM) ke Pipa Transmisi West Java Area (WJA) yang panjangnya kurang lebih 525 KM.

Melalui integrasi pipa transmisi ini, gas bumi dari Lapangan Gas Sumbagtengsel pada pipa SSJW I-Bojonegara-Cikande-Bitung akan terkoneksi dengan Stasiun Bitung pada Pipa WJA dengan ukuran pipa 24 inchi. Pengerjaan interkoneksi pipa sepanjang ±1,4 km akan dimulai Bulan Maret 2021 dan ditargetkan rampung pada Triwulan IV-2021.

Baca juga : Cari Pembiayaan, 3 BUMN Infrastruktur Siap Tawarkan Proyek Ke LPI

Penandatangan Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPIC) dilaksanakan oleh PT PGN-PT Pratiwi Putri Sulung pada Kamis (18/3). Penandatanganan dilakukan oleh GH Project Management Office PGN, Raka Haryo Indro dan Direktur Utama PT Pratiwi Putri Sulung, Agus Salim dan disaksikan Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto.

Redy mengatakan, interkoneksi pipa SSWJ dan WJA akan meningkatkan kapasitas penyaluran secara sistem terintegrasi. Stasiun Bitung akan menyalurkan gas dari SSWJ dengan kapasitas 165 BBTUD untuk kebutuhan gas Pupuk Kujang Cikampek (PKC) dan RU Balongan. 

Gas tersebut juga sekaligus sebagai sumber pasokan untuk mengantisipasi natural decline dari pasokan gas di lapangan produksi Jawa Bagian Barat. “Potensi efisiensi pemanfaatan energi dan bahan baku yang didapatkan diharapkan dapat menjadi multiplier effect bagi perekonomian nasional,” ujar Redy.

Baca juga : Perkuat Keandalan Sistem Jawa-Bali, PLN Bangun GITET 500 kV di Indramayu

Dari integrasi infrastruktur ini juga diharapkan dapat mendorong efisiensi biaya investasi dan operasi, serta memperluas penyaluran gas ke wilayah-wilayah baru. Khususnya di Jawa Bagian Barat secara berkelanjutan.

“Diharapkan, adanya interkoneksi pipa Sumatera dan Jawa ini nanti dapat memperkuat kehandalan infrastruktur gas bumi di Indonesia Bagian Barat. Selanjutnya dapat membantu pemerintah dalam rangka mencapai kemandirian energi, karena pemanfaatan gas domestik diharapkan semakin meningkat,” ujar Redy.

Redy menambahkan, interkoneksi pipa ini menjadi bukti milestone penting bahwa peran pengelolaan gas di Subholding sudah terintegrasi untuk melayani kebutuhan gas nasional yang handal. Kemudian nilai lebih utilisasi gas bumi yang berkelanjutan, diharapkan mampu berkontribusi secara nyata untuk peningkatan daya saing dan pertumbuhan perekonomian nasional.

Baca juga : Menristek Tekankan Peran Penting Infrastruktur Telekomunikasi Untuk Industri Keuangan Digital

Saat ini PGN mengelola 96 persen infrastruktur gas bumi nasional baik pipa sepanjang 10.688 KM maupun non pipa seperti fasilitas CNG dan LNG dari upstream hingga downstream. PGN mengelola seluruh rantai gas bumi termasuk CNG dan LNG dan melayani ke pengguna akhir dengan sinergi seluruh entitas anak dan afiliasi yang meliputi segmen komersial industri, UMKM, rumah tangga, pembangkit listrik, dan transportasi (SPBG). [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.