Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
83 Perusahaan Kepincut Proyek Integrasi Antarmoda Transportasi
Kamis, 17 Desember 2020 11:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Proyek integrasi tarif dan pembayaran antarmoda transportasi untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya mendapat respons positif dari kalangan pebisnis. Ada 83 perusahaan lokal dan asing menyatakan ketertarikan menggarap proyek itu. Proyek ini ditargetkan selesai April tahun depan.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar merincikan 83 perusahaan itu yakni, sebanyak 21 perusahaan dari Indonesia, 28 perusahaan dari Asia, dan 34 perusahaan dari luar Asia.
“Kami sangat yakin DKI Jakarta akan memiliki sistem ticketing dan tarif terintegrasi berskala Internasional,” ungkap William di Jakarta, kemarin.
William menuturkan, pada bulan Februari 2021, akan dipilih satu mitra strategis terbaik dari sisi teknologi dan kemampuan layanan. Sehingga, April tahun depan layanan integrasi tarif dan tiket ini bisa digunakan warga.
Menurutnya, proyek ini juga akan diperluas untuk diterapkan di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kemudian, integrasi ini juga dibuat berbasis digital aplikasi yang lengkap atau SuperApp. Aplikasi ini juga akan terintegrasikan ojek dan taksi daring serta transportasi publik lainnya.
Baca juga : Kala Pandemi, Perusahaan UEA Tetap Minat Investasi Di Tanah Air
Dia mengungkapkan, PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah melakukan survei publik untuk mendapatkan masukan dari masyarakat terkait upaya pengintegrasian tarif tersebut.
Survei dilakukan bersama startup lokal yakni Mapid. Survei meliputi aspek demografi, perilaku, dan rekomendasi tempat. Survei tersebut bertujuan mendukung rencana PT MRT Jakarta dalam mengembangkan pelayanan, terutama untuk mengetahui potensi bisnis berbasis Kawasan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD). Survei dilakukan secara daring menggunakan Form Mapid, salah satu fitur yang dikembangkan Mapid.
“Survei yang kami sudah lakukan untuk mengetahui lebih dalam perilaku, dan tempat yang kerap dikunjungi pengguna jasa MRT Jakarta. Pengumpulan data tersebut akan menjadi dasar MRT untuk mengambil keputusan strategis,” paparnya.
Chief Executive Officer (CEO) Mapid, Bagus Imam Darmawan menuturkan, saat ini data merupakan salah satu sumber daya yang berharga. Data dapat membantu menyediakan dasar-dasar untuk menentukan keputusan strategis di berbagai sektor industri. Hampir semua data yang ada berbasis lokasi atau data geospasial.
“Cukup dengan mengunjungi mapid.io atau mengunduh di ponsel pintar, Mapid membantu pengguna untuk lebih memahami pentingnya data berbasis lokasi dengan menghadirkan visual peta yang menarik,” tandasnya.
Baca juga : Persiapkan UMKM Pasca Pandemi, Menkop Teten Fokus 3 Upaya Transformasi
Sekadar info, Mapid merupakan platform Sistem Informasi Geospasial yang dikembangkan untuk memudahkan pengguna dalam pengumpulan, pengelolaan, visualisasi hingga analisis spasial.
Berdasarkan hasil survei, lebih dari 350 responden menunjukkan mayoritas pengguna jasa MRT Jakarta memakai transportasi daring untuk berangkat menuju dan dari stasiun MRT Jakarta terdekat. Selain itu, alasan menjatuhkan pilihan menggunakan MRT Jakarta juga didasarkan pada kemudahan menggunakan layanannya. Dari survei tersebut bisa dilihat juga kebutuhan masyarakat tentang integrasi layanan transportasi serta tarif.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, transportasi publik di Jakarta hingga saat ini masih terus dikembangkan. Menurutnya, pengembangan transportasi publik dilakukan dengan tiga macam integrasi. Yaitu integrasi fisik, integrasi payment, dan integrasi manajemen pengembangan transportasi.
“Kami di DKI ini melakukan berbagai integrasi dalam kebijakan transportasi publik, integrasi secara fisik, integrasi secara payment sistem ini sedang diproses, ketiga integrasi dalam manajemen pengembangannga,” kata Anies belum lama ini.
Anies menjelaskan, integrasi fisik dilakukan dengan menghubungkan antar-moda transportasi publik yang ada di Jakarta. Hal itu penting untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi mobilitas masyarakat untuk menjangkau tujuannya.
Baca juga : Penanganan Kasus Penembakan Anggota FPI Harus Transparan
Kedua, integrasi sistem pembayaran. Sistem ini digunakan untuk berbagai macam transportasi publik yang terintegrasi melalui satu kartu JakLingko. JakLingko merupakan sistem integrasi transportasi publik yang memuat integrasi rute, integrasi manajemen, dan integrasi pembayaran. Integrasi ini tidak hanya melibatkan bus besar, bus medium, dan bus kecil di Transjakarta tetapi juga akan melibatkan transportasi berbasis rel seperti MRT, dan LRT.
Dan, ketiga, integrasi pengembangan layanan fasilitas transportasi publik. Menurut Anies, hal ini sudah dilakukan dengan membuat papan petunjuk jalan di beberapa titik dekat stasiun dan halte. Isinya memberikan informasi jelas tentang arah dan rute transportasi publik yang saling terhubung di lokasi tersebut. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya