Dark/Light Mode

Perkuat Akses Permodalan UMKM, Kunci Pemulihan Ekonomi

Jumat, 19 Maret 2021 20:50 WIB
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan BI, Yunita Resmi Sari saat menjadi narasumber webinar, Jumat (19/3). (Foto: Istimewa)
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan BI, Yunita Resmi Sari saat menjadi narasumber webinar, Jumat (19/3). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Menurut data BI, kredit UMKM saat ini sebetulnya sudah cukup tinggi alokasinya oleh perbankan yaitu hampir 20 persen dengan kualitas yang tetap terjaga di bawah 5 persen  yaitu 3,95 persen.

Kemudian jika dilihat jumlah rekeningnya, maka jumlah rekening ini sebagian besar memang masih didominasi oleh mikro. "Maka dengan itu, ini menjadi suatu harapan juga bahwa kelompok usaha mikro ini sudah semakin banyak masuk kedalam mainstreamnya finansial institution atau perbankan," imbuhnya.

Dari 6 sektor utama pertumbuhan kredit UMKM Indonesia, lanjutnya, jika dilihat bahwa sektor yang masih tumbuh positif adalah pertanian serta industri pengolahan. Per Desember tahun 2020, sektor pertanian mencatakan pertumbuhan kredit sebesar 16,7 persen kemudian disusul dengan industri pengolahan sebesar 1,5 persen meskipun sedikit turun dari tahun sebelumnya.

Di sisi lain, untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) realisasinya pada 2020 lalu lebih besar dibandingkan pada 2019 lalu. Tercatat pada tahun 2020 realisasinya mencapai Rp 188,1 triliun atau sekitar 99 persen dari target sebesar Rp 190 triliun.

Baca juga : Berantas Peredaran Narkoba, BNN Butuh Figur Pimpinan Tegas Dan Cerdas

"Maka dengan itu, sampai saat ini pemerintah akan terus berusaha sekeras mungkin untuk menyalurkan kredit. Sehingga para UMKM ini tetap survive meski pandemi melanda," katanya.

Untuk itu Pemerintah berencana membentuk holding ultra mikro yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani atau (PNM), untuk memperkuat akses pembiayaan atau permodalan dari perbankan ke sektor UMKM.

Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun pun meyakini, ekosistem holding ultra mikro, bakal mendorong potensi pembiayaan lebih murah untuk 24 juta UMKM pada 2024.

Menurutnya, dengan dengan ekosistem tersebut dampak profitabilitas dari sinergi tersebut bakal berdampak pada nasabah, seperti penurunan suku bunga pinjaman serta profiling nasabah yang lebih cepat.

Baca juga : Vaksinasi Covid-19 Lancar Diyakini Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

Selain itu, ekosistem Holding Ultra Mikro dinilainya bakal membantu penetrasi penyaluran modal dengan potensi sistem IT yang lebih besar serta mendukung permodalan yang lebih besar terhadap berbagai profile nasabah masing-masing BUMN. "Upaya pemerintah ini sangat luar biasa, keberpihakan Ultra Mikro ini untuk mendukung masyarakat," tegasnya dalam kesempatan yang sama.

Dalam menopang sektor UMKM di masa pandemi saat ini, peran perusahaan penjaminan juga tak kalah penting. PT Jamkrindo yang ditunjuk sebagai penjaminan kredit modal kerja program PEN pun mencatat telah menyalurkan penjaminan (Kredit Modal Kerja) KMK PEN hingga 754.155 UMKM per Februari 2021.

Ini menjadi kabar gembira bagi UMKM untuk keluar dari masalah pandemi yang melilitnya selama ini. Adapun jumlah tenaga kerja terdampak penjaminan oleh Jamkrindo yakni sebesar 856.179 tenaga kerja.

Direktur Operasional dan Jaringan Jamkrindo, Kadar Wisnuwarman yang juga hadir dalam diskusi webinar menyatakan, penjaminan KMK sektor usaha per Januari-Februari 2020 masih didominasi sektor perdagangan dan eceran sebesar Rp 1.856 miliar. Adapun tahun lalu tercatat sebesar Rp 6.312 miliar.

Baca juga : Belanja APBN Jadi Kunci Penyelamatan Ekonomi Indonesia 2021

Selain itu, beberapa program pemerintah untuk mendukung pembiayaan UMKM selama pandemi seperti super kredit mikro juga dijamin oleh Jamkrindo. “Kami juga mencatat penjaminan KUR pada 2020 sebesar Rp102 triliun meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya, ini membuktikan pemerintah menggenjot penyaluran KUR selama pandemi," pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.