Dark/Light Mode

Perkuat Akses Permodalan UMKM, Kunci Pemulihan Ekonomi

Jumat, 19 Maret 2021 20:50 WIB
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan BI, Yunita Resmi Sari saat menjadi narasumber webinar, Jumat (19/3). (Foto: Istimewa)
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan BI, Yunita Resmi Sari saat menjadi narasumber webinar, Jumat (19/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sektor usaha yang paling harus dibantu dalam upaya memulihkan perekonomian nasional. Pemerintah pun telah menganggarkan berbagai insentif untuk sektor UMKM dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Berbagai bantuan tersebut mulai dari subsidi bunga, bantuan usaha produktif usaha mikro, penempatan dana hingga dukungan lainnya. UMKM masih menjadi motor utama dalam memulihkan perekonomian, sebab sektor ini berkonstribusi 61 persen dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Baca juga : Berantas Peredaran Narkoba, BNN Butuh Figur Pimpinan Tegas Dan Cerdas

Akan tetapi, banyak UMKM yang berjatuhan akibat dampak pandemi Covid-19. Bahkan jumlah UMKM yang terdampak pandemi mencapai 99 persen atau 64,2 juta dari seluruh usaha yang beroperasi di Indonesia.

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI), Yunita Resmi Sari mengatakan, UMKM membutuhkan tambahan likuiditas untuk meningkatkan usahanya. Ini tercermin dari current ratio UMKM selama tahun lalu menurun menjadi 6,35 persen dari tahun sebelumnya 6,98 persen. Begitu juga cash ratio yang turun menjadi hanya 2,38 persen dari tahun sebelumnya 3,59 persen.

Baca juga : Vaksinasi Covid-19 Lancar Diyakini Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

“UMKM itu perlu tambahan likuiditas untuk tambahan usahanya. Secara logika kan bisa ditambah dari kredit modal kerja perbankan, tapi di sisi lain mereka enggak mau nambah beban lagi. Jadi yang diharapkan ya program pemerintah, subsidi bunga atau restrukturisasi," jelasnya dalam Webinar Akurat dengan tema 'Memulihkan Ekonomi dengan Menyelematkan UMKM dari Krisis, Efektif?' yang didukung oleh BI dan Jamkrindo, di Jakarta, Jumat (19/3/).

Namun kemampuan UMKM untuk menyelesaikan utang jangka pendek mereka mengalami peningkatan di 2020. Ini karena perilaku UMKM yang menahan penambahan utang baru selama pandemi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.