Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Global Meroket

Senin, 22 Maret 2021 10:57 WIB
Gedung Bank Indonesia. (Foto: ist)
Gedung Bank Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) memprediksi, perekonomian global berpotensi tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Perbaikan ekonomi domestik juga terus berlanjut.

Melihat perkembangan tersebut, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, 17-18 Maret 2021 lalu memutuskan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen. Kemudian suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.

Baca juga : Ini 5 Lokasi Layanan Perpanjang SIM Polda Metro

“Ke depan, untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut, BI lebih mengoptimalkan kebijakan makroprudensial akomodatif, akselerasi pendalaman pasar uang, dukungan kebijakan internasional, serta digitalisasi sistem pembayaran,” jelas Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Senin (22/3).

BI juga menempuh langkah-langkah kebijakan sebagai tindak lanjut sinergi kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam Paket Kebijakan Terpadu untuk Peningkatan Pembiayaan Dunia Usaha.

Baca juga : Wagub DKI Masih Kaji Pembukaan Tempat Karaoke Di Jakarta

Sejalan dengan kebijakan moneter akomodatif BI, dan sinergi dengan kebijakan fiskal pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional, kondisi likuiditas di perbankan dan pasar keuangan tetap longgar. 

“Penurunan suku bunga kebijakan moneter dan longgarnya likuiditas mendorong suku bunga terus menurun, meskipun penurunan suku bunga kredit perbankan perlu terus didorong,” ujarnya.

Baca juga : KBRI Roma Gelar Peringatan Isra Mikraj Daring

Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) bank-bank BUMN juga diperkirakan akan menurun. Hal ini sejalan dengan rencana penurunan yang telah diumumkan.

Bank Sentral mengharapkan, bank-bank lain juga dapat mempercepat penurunan suku bunga kredit sebagai upaya bersama untuk mendorong kredit/pembiayaan bagi dunia usaha dan pemulihan ekonomi nasional. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.