Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Biaya Jasa Pelabuhan Bakal Ditinjau Ulang

Rabu, 10 Maret 2021 14:13 WIB
Salah satu aktivitas di pelabuhan. (Foto: Ist)
Salah satu aktivitas di pelabuhan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan segera meninjau ulang biaya jasa di pelabuhan. Dua pelayanan jasa yang akan direvisi yaitu pandu dan tunda.

Hal ini dilakukan karena Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) mengungkapkan biaya logistik di Indonesia masih tinggi sekitar 23 persen dari produk domestik bruto (PDB). Salah satu hal yang turut berpengaruh mengerek biaya logistik adalah pelayanan di pelabuhan termasuk pelayanan pandu dan tunda.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan Balitbanghub Gunung Hutapea mengatakan, biaya logistik yang tinggi di Indonesia merupakan masalah serius yang harus diselesaikan terutama di masa pandemi Covid-19.

Baca juga : Brantas Abipraya Sabet Penghargaan Tingkat Dunia

"Efisiensi pelabuhan menjadi kunci utama dan memegang peranan penting dalam menurunkan biaya logistik," katanya dalam webinar bertajuk Upaya Menurunkan Logistic Cost dari Sisi Pandu Tunda pada Rabu (10/3).

Gunung menilai, peningkatan kualitas layanan di pelabuhan bisa mendorong terciptanya rantai logistik yang efisien. Percepatan pelayanan di pelabuhan termasuk pelayanan pandu tunda menjadi penting untuk menurunkan biaya logistik di pelabuhan.

Gunung menuturkan, biaya yang dikeluarkan sebuah kapal untuk melakukan bongkar muat logistik di Indonesia semakin tinggi. Hal ini membuat performa pelabuhan di dalam negeri menjadi kurang kompetitif dibanding negara-negara lain.

Baca juga : BNI Siapkan UMKM Binaan Jadi Pemain Global Di Tengah Pandemi

Menurutnya, jasa pemanduan merupakan salah satu yang perlu diperhatikan dari seluruh rangkaian pelayanan di pelabuhan karena merupakan pemberian jasa pertama dan terakhir yang diberikan kepada kapal yang akan memasuki dan keluar pelabuhan.

"Kami akan siapkan narasi bahwa kebijakan ini bisa ditinjau, apakah secara gradual atau secara keseluruhan dalam tenggang waktu satu-dua tahun, atau selama pandemi," jelasnya.

Plt Kepala Baitbanghub Umar Aris menilai, salah satu yang memegang kunci utama untuk menurunkan biaya logistik adalah pelabuhan. Peningkatan kualitas layanan pelabuhan bisa mendorong terciptanya rantai logistik yang lebih efisien.

Baca juga : Bima Arya: Apeksi Minta Dana Kelurahan Dialokasikan Kembali

Berdasarkan data, Indonesian National Shipowners Association (INSA) mencatat biaya jasa pandu dan tunda dari kapal masuk hingga keluar di Indonesia mencapai 4.707 dolar AS. ementara di Singapura 2.141 dolar AS, Filipina 2.370 dolar AS, Thailand 1.953 dolar AS, dan Vietnam 3.103 dolar AS. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.