Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tembus Rp 5.469 Triliun, BI: Utang Luar Negeri Masih Terkendali

Senin, 15 April 2019 11:17 WIB
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Net)
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Februari 2019 mencapai 388,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5.469 triliun (kurs Rp 14.070). Bank Indonesia (BI) menegaskan masih terkendali dan sehat.

Utang luar negeri tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar 193,8 miliar dolar AS, serta utang swasta termasuk BUMN sebesar 194,9 miliar dolar AS. Posisi ULN tersebut naik 4,8 miliar dolar AS dibandingkan periode sebelumnya karena neto transaksi penarikan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, secara tahunan, utang luar negeri Indonesia tumbuh 8,8 persen pada Februari 2019. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 7,2 persen pada bulan sebelumnya.

Baca juga : Meriah, Pesta Demokrasi Indonesia di Beijing

“Peningkatan pertumbuhan utang luar negeri tersebut terutama bersumber dari pertumbuhan utang luar negeri pemerintah,” katanya.

Menurut dia, posisi utang luar negeri pemerintah pada Februari 2019 sebesar 190,8 miliar dolar AS atau tumbuh 7,3 persen. Atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,9 persen. Pertumbuhan utang luar negeri pemerintah tersebut terutama dipengaruhi oleh arus masuk dana investor asing di pasar SBN domestik selama Februari 2019.

“Ini menunjukkan peningkatan kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia,” katanya.

Baca juga : Pertamina Ngebor 346 Sumur Migas

Selain itu, pada Februari 2019 Pemerintah juga menerbitkan Global Sukuk, untuk mendukung pembiayaan fiskal dalam kerangka Green Bond dan Green Sukuk. Masuknya aliran dana kepada pemerintah memberikan kesempatan lebih besar bagi pembiayaan belanja negara dan investasi pemerintah.

Menurut dia, sektor-sektor prioritas yang dibiayai melalui utang luar pemerintah merupakan sektor-sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, sektor konstruksi, sektor jasa pendidikan, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, serta sektor jasa keuangan dan asuransi.

Semenyara posisi utang luar negeri swasta pada Februari 2019 sebesar 1,3 miliar dolar AS atau tumbuh sebesar 10,8 persen. Jumlah ini relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.

Baca juga : Pevita Pearce Lihat Ariel Manggung Masih Berkelit Asmara

Utang luar negeri swasta sebagian besar dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian. Pangsa ULN di keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 74,2 persen.

Kendati begitu, kata dia, struktur utang luar negeri tetap sehat. Kondisi tersebut tercermin antara lain dari rasio utang luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat 36,9 persen pada akhir Februari 2019, relatif tidak banyak berubah dari bulan sebelumnya dan masih berada di kisaran rata-rata negara peers. Selain itu berdasarkan jangka waktunya, struktur utang luar negeri pada akhir Februari 2019 tetap didominasi oleh utang berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,3 persen dari total utang luar negeri.

“Bank Indonesia dan pemerintah terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan utang luar negeri dan mengoptimalkan perannya dalam mendukung pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” katanya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.