Dark/Light Mode

Digitalisasi Sukses, Kinerja BNI Kinclong

Senin, 26 April 2021 19:25 WIB
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar. (Foto: ist)
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Ketiga, API Digital Service BNI yang mulai dikembangkan sejak 2018, dan kini sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Saat ini, BNI telah menyediakan 238 API services, terbanyak diantara bank di Indonesia, dengan jumlah pengguna lebih dari 3.000 klien.

Kinerja Moncer

BNI melanjutkan tren kinerja positif di tengah proses pemulihan ekonomi nasional. Pada kuartal I-2021, perseroan mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,1 persen year on year (yoy) mencapai Rp 639,0 triliun, terutama dikontribusikan oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1 persen dan 12,9 persen.

Baca juga : Piala Menpora Sukses, Zainudin Amali : Terima Kasih Kapolri

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan, di tengah tren penurunan suku bunga kredit untuk mendorong perekonomian nasional, Perseroan berupaya untuk memastikan pertumbuhan DPK yang sehat dalam rangka menjaga marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM). 

Di kuartal I-2021, perseroan membukukan NIM yang membaik dari 4,5 persen di akhir tahun 2020 yang lalu menjadi 4,9 persen. Pencapaian ini juga diikuti dengan pertumbuhan kredit 2,2 persen, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri dimana hingga kuartal I-2021, total kredit yang disalurkan mencapai Rp 559,33 triliun. 

Sementara itu, di tengah kondisi perkonomian yang masih menantang di tiga bulan pertama 2021, Perseroan dapat merealisasikan pendapatan non bunga atau fee based income sebesar Rp 3,19 triliun. "Pencapaian ini antara lain dikontribusikan dari recurring fee yang mencapai Rp 2,91 triliun atau tumbuh 9,4 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya," jelas Royke.

Baca juga : Di Depan Kepala Daerah, Jokowi Puji Kinerja BKPM

Pendapatan recurring fee berasal dari komisi atas jasa transaksi perbankan seperti layanan cash management dan trade finance bagi segmen bisnis, serta layanan ATM, mobile banking, dan layanan elektronis atau e-channel lainnya di segmen ritel.

Sementara dari sisi pre-Provisioning Operating Profit (PPOP), atau laba perusahaan sebelum pencadangan. Pada kuartal I-2021, PPOP tercatat sebesar Rp 7,84 triliun atau meningkat 5,9 persen. Perseroan tetap membentuk CKPN yang tinggi sebesar Rp 4,81 triliun atau meningkat 127,7 persen.

Dengan nilai CKPN yang dibentuk tersebut, Perseroan melaporkan laba bersih pada kuartal I-2021 sebesar Rp 2,39 triliun, dengan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio ditetapkan pada level 200,5 persen. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.