Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Habis Libur Lebaran, Rupiah Malah Loyo

Senin, 17 Mei 2021 09:50 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasca libur panjang Lebaran, nilai tukar rupiah dibuka loyo. Rupiah melemah 0,37 persen di level Rp 14.250 per dolar AS, dibandingkan perdagangan Selasa (11/5) sore di level Rp 14.197 per dolar AS.

Bukan hanya rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan minus 0,30 persen, yuan China loyo 0,08 persen, ringgit Malaysia turun 0,28 persen, dolar Singapura minus 0,22 persen, dolar Taiwan minus 0,32 persen, dan bath Thailand terpantau terkontraksi 0,16 persen.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak menguat 0,05 persen ke posisi 90,369.

Baca juga : Libur Lebaran, Wisatawan Di Alun-Alun Kota Batu Meningkat

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,42 persen ke level Rp 17.269, terhadap poundsterling Inggris juga minus 0,42 persen ke level Rp 20.042, dan terhadap dolar Australia melemah 0,26 persen ke level Rp 11.038.

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, hari ini rupiah berpotensi membuka perdagangan pertama setelah libur lebaran di zona hijau, dengan penguatan.

Menurutnya, sentimen penggerak rupiah adalah penjualan ritel Indonesia yang terus menunjukkan sinyal pemulihan, meski masih terjadi kontraksi pada Maret 2021.

Baca juga : Libur Lebaran, Layanan Bongkar Muat Pelindo IV Normal

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), penjualan ritel yang dicerminkan oleh indeks penjualan riil (IPR) pada Maret 2021 sebesar 187,9, naik 6,1 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih terkontraksi 14,6 persen.

Namun, BI memperkirakan IPR di level 209,3, naik 11,4 persen secara bulanan pada April 2021. “Prospek pertumbuhan fundamental ekonomi dalam negeri itulah, yang akan menopang penguatan rupiah dalam jangka pendek,” ujarnya dalam riset, Senin (17/5).

Ibrahim memproyeksi, mata uang Garuda sepanjang hari ini bergerak fluktuasi, namun ditutup menguat di rentang Rp 14.180-14.225 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.