Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali menyatakan keyakinannya ekonomi akan segera bangkit, bahkan bisa tumbuh 7 persen pada kuartal II-2021. Salah satu kuncinya, gencarkan vaksinasi Covid-19. Mendengar pernyataan Jokowi ini, ekonom mencoba mengingatkan, optimis boleh saja, tapi pemerintah juga harus realistis melihat kondisi ekonomi riil yang masih loyo.
Kini, vaksinasi Covid-19 tidak hanya digelar pemerintah. Swasta juga sudah memulai, melalui program vaksinasi gotong royong. Kemarin, Jokowi menyaksikan vaksinasi gotong royong perdana yang digelar di pabrik PT Unilever Indonesia, di Cikarang, Jawa Barat. Jokowi datang ke lokasi didampingi Menteri Perdagangan M Lutfi dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Selain di pabrik Unilever, vaksinasi gotong royong perdana ini juga dilakukan secara serentak di 18 perusahaan sektor manufaktur yang tersebar di Jabodetabek. Seperti, Sinarmas Group dan Sintesa Group.
Baca juga : Jokowi: Kalau Panen Bagus, Tahun Ini Tidak Ada Impor Beras
Jokowi tampak senang saat meninjau gelaran vaksinasi ini. Dalam sambutannya, Kepala Negara berharap, vaksinasi ini mampu melindungi karyawan dan pekerja pabrik dari penularan Covid-19. Dengan terbentuknya herd immunity atau kekebalan komunal di lingkungan industri dan pabrik, produktivitas perusahaan pun meningkat atau sama seperti sebelum pandemi Covid-19. Hasil akhirnya, target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen di kuartal kedua bisa tercapai.
"Kami harapkan kuartal II-2021 bisa sesuai target yaitu kurang lebih 7 persen bisa kami capai. Karena produksi di semua lini perusahaan unit usaha bisa bergerak normal kembali," kata Jokowi.
Di kuartal I-2021, perekonomian nasional masih minus 0,74 persen. Kondisi ini membuat Indonesia belum beranjak dari jurang resesi yang terjadi sejak pertengahan tahun lalu.
Baca juga : Presiden Sehati Dengan Luhut
Jokowi mengakui, program vaksinasi belum sesuai harapan. Sampai saat ini, pemerintah baru menyuntikkan vaksin sebanyak 23 juta dosis. Angka tersebut masih jauh dari target yang mencapai 380 juta dosis. Ia berharap, vaksinasi gotong royong akan mempercepat target pemberian vaksin untuk masyarakat.
"Kami berharap pada Agustus sampai September sudah mencapai jumlah kurang lebih 70 juta yang divaksin. Sehingga diharapkan, bulan-bulan itu kurva (kasus Covid-19) berada di bawah," ucap Jokowi.
Vaksinasi gotong royong adalah program yang pembiayaannya dibebankan kepada badan usaha. Ada 3 jenis vaksin yang digunakan dalam program ini, yaitu Novavax, Moderna, dan Sinopharm.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya