Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sasar UMKM Kuliner, BAKTI Kominfo Gelar Pelatihan Dan Dukungan Permodalan

Senin, 24 Mei 2021 21:11 WIB
Sasar UMKM Kuliner, BAKTI Kominfo Gelar Pelatihan Dan Dukungan Permodalan

RM.id  Rakyat Merdeka - Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yang menjadi pondasi ekonomi nasional tentu membutuhkan dukungan dan bantuan untuk tetap tumbuh dan berkembang terlebih di saat pandemi dan pasca-pandemi.

Di sisi lain era teknologi digital menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku UMKM, khususnya UMKM bidang kuliner. Selain itu keberlangsungan usaha mereka juga sangat membutuhkan bantuan suntikan modal untuk mendukung transformasi digital usahanya.

Memahami permasalahan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Badan Layanan Umum di bawah naungannya, menunjukkan komitmen pada pengembangan UMKM Indonesia.

Menggandeng Asosiasi ECommerce Indonesia (idEA), BAKTI Kominfo menyasar pelaku usaha kecil di bidang kuliner untuk mendapat pelatihan digital, sekaligus memperoleh bantuan permodalan dari beberapa pihak yang turut mendukung pelatihan tersebut.

Baca juga : Mason Ngebet Kawinkan Gelar Liga Champions Dan Piala FA

Sekretaris Jenderal Kemen Kominfo, Mira Tayyiba mengatakan sangat mengapresiasi antusiasme semua pihak dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. “Selama tujuh bulan, yaitu sejak diluncurkan pada Mei 2020 hingga akhir 2020, Gernas BBI berhasil memfasilitasi onboarding lebih dari tiga juta UMKM,” ujar Mira saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan 2021, Senin (24/5).

Meski demikian, Mira melihat antusiasme tidak boleh berhenti di titik itu saja. Antusiasme saja tentunya tidak akan cukup. Oleh karena itu, UMKM perlu dibekali dengan modal yang relevan yaitu dalam bentuk kompetensi digital dan akses permodalan.

"Pelatihan ini juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang baru saja dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 20 Mei 2021 yang lalu. Mendorong UMKM bergerak ke ruang digital menunjukan kebangkitan era digital nasional Indonesia, terutama di sektor UMKM. Harapan ke depan, UMKM Indonesia Makin Cakap Digital," ujar Mira.

Sementara itu, Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif mengungkapkan pentingnya melakukan tindakan nyata untuk membantu pelaku usaha kecil membangun usahanya.

Baca juga : Sambut HUT Ke -54, Bulog Gelar Baksos Dan Lomba Menulis Untuk Insan Pers

“Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan UMKM digital yang pernah dilaksanakan BAKTI pada tahun 2020. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, 11 persen alumni pelatihan UMKM digital tahun 2020 yang menjawab survei menyampaikan kebutuhan permodalan menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan bisnis,” ujar Anang.

Anang menambahkan pemilihan kota-kota pelaksanaan juga mempertimbangkan beberapa hal. Faktor pertama adalah sebaran infrastruktur BAKTI seperti BTS, dan akses internet di kabupaten tersebut.

"Mengingat pelatihan dilakukan secara online maupun offline, maka sinyal menjadi salah satu hal yang terpenting untuk mendukung pelaksanaan pelatihan,”ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga sangat menyambut baik apa yang digagas BAKTI Kominfo ini. “Saat idEA dihubungi BAKTI untuk turut mendukung pelatihan ini, kami tentu sangat antusias,” ujar Bima.

Baca juga : PP Jalasenastri Gelar Pengajian Dan Doa Bersama Untuk ABK KRI Nanggala-402

Bima menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah maju. “Kita tentu sama-sama mengerti bahwa selaih pelatihan digital, pendanaan juga merupakan hal yang ditunggu para pelaku UMKM. Setelah mulai mengenal sistem jualan online, mereka butuh modal untuk menerapkan ilmu untuk mengembangkan usaha mereka tersebut," ujar Bima.

Meski menjalankan usaha secara digital diklaim lebih minim biaya, tetapi tetap saja membutuhkan modal. Pelaku UMKM yang terpukul keras membutuhkan modal untuk bisa memulai kembali usaha.

"Ada peerhatian Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) Kementerian Keuangan, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk turut ambil peran dalam acara ini. Ada bantuan pendanaan dan permodalan dari ketiga Lembaga tersebut," pungkas Bima. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.