Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jual Beli Aset Kripto Lagi Naik Daun

Pemerintah Gercep Atur Perdagangan Bitcoin Cs

Selasa, 25 Mei 2021 05:50 WIB
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi. (Foto: Istimewa)
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kliring, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI, berencana membentuk bursa aset kripto di Tanah Air. Upaya ini untuk menangkap peluang bisnis dari banyaknya peminat investor kripto di dunia.

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengungkapkan, pihaknya tengah mempersiapkan ketersediaan permodalan, hingga infrastruktur untuk mendukung pembentukan bursa kripto tersebut.

“Kesiapan ini dinilai telah memenuhi ketentuan untuk mendukung ekosistem investasi aset kripto,” jelas Fajar dalam keterangan resminya, Jumat (21/5).

Baca juga : Yasonna Perintahkan Anak Buah Perketat Pintu Keluar Masuk

Nantinya, tambah Fajar, KBI akan berperan sebagai lembaga penyelesaian keuangan, fungsi delivery versus payment, dan pengawasan integritas keuangan, fungsi suspensi, rekomendasi sistem dan anggota.

“Sampai saat ini kalau boleh kami katakan, KBI sudah siap 100 persen sebagai lembaga kliring. Hal tersebut dilihat baik dari sisi permodalan maupun infrastrukturnya,” terang Fajar.

Tak hanya ikut dalam penyediaan infrastruktur, KBI juga melakukan edukasi kepada masyarakat terkait investasi di aset kripto. Publik harus tahu bahwa berinvestasi memiliki risiko. Masyarakat harus memahaminya dengan baik.

Baca juga : Kecam Israel, Demokrat Minta Pemerintah Dorong KTT Luar Biasa OKI

Fajar yakin, keberadaan Bursa Aset Kripto nanti akan menambah semaraknya ekosistem investasi di Indonesia.

Dihubungi terpisah, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengapresiasi gerak cepat (gercep) pemerintah menangkap peluang dari investasi kripto yang sedang naik daun.

Dia mengingatkan, hingga kini belum ada regulasi yang jelas dan terperinci soal bursa kripto maupun cryptocurrency, seperti Bitcoin. “Ini kan barang baru bagi Indonesia. Jadi investor perlu jaminan. Jangan sampai belum ada regulasi jelas, tapi sudah berani transaksi. Tentu ini yang harus diwaspadai,” warning Ibrahim kepada Rakyat Merdeka.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.