Dark/Light Mode

Kecam Israel, Demokrat Minta Pemerintah Dorong KTT Luar Biasa OKI

Rabu, 12 Mei 2021 17:46 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Ist)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengecam keras tindakan anarkis pasukan bersenjata Israel di Masjid Al-Aqsa, serta serangan-serangan yang terus dilancarkan Israel kepada warga Palestina.

"Cara-cara kekerasan, melukai warga sipil tidak bersenjata, terlebih sedang beribadah di bulan suci, itu menyakiti kita semua, khususnya umat Islam," tegas AHY, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (12/5).

Ditegaskannya, atas nama kemanusiaan dan hukum humaniter internasional, tindakan tentara Israel sama sekali tidak bisa dibenarkan.

"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri. Solusi damai dua negara, hanya bisa terwujud dengan cara-cara damai," sambungnya, seraya mengingatkan, sesuai UUD 1945 kemerdekaan adalah hak segala bangsa, tidak terkecuali bangsa Palestina.

Baca juga : Lemah Tanggapi Serangan Ke Israel, Trump Ejek Pemerintahan Biden

Kecaman yang sama juga disampaikan pimpinan Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), Anton Sukartono Suratto.

Menurut Anton, dilihat dari sudut pandang manapun, tindakan anarkis pasukan bersenjata Israel yang menyerang umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah shalat tarawih di Masjid al-Aqsa Jumat (7/5) malam, tidak bisa ditolerir.

"Ini melukai kemanusiaan kita. Dan nilai-nilai kemanusiaan itu universal, bukan hanya milik umat Islam. Mereka keterlaluan, kami sangat mengecam keras," kritik Anton.

Dia meminta pemerintah Indonesia mengambil sikap tak hanya dengan mengecam, tetapi harus dibarengi dalam tindakan konkret. Salah satunya, dengan mendorong diselenggarakannya KTT Luar biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) (Extra Ordinary Summit).

Baca juga : PAN Minta Pemerintah Dorong Hukum Israel Di PBB

"Hal ini pernah dilakukan negara-negara Islam Anggota pada 2017 di Istanbul sebagai bentuk protes atas sikap Presiden AS waktu itu, Donald Trump yang memindahkan Kedutaan Amerika ke Yerusalem," paparnya.

Menurut Anton, langkah suportif Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar tentu saja sangat dinantikan oleh dunia muslim internasional.

"Saatnya kita memanfaatkan posisi sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB 2020-2022. Mari berikan dukungan nyata kepada rakyat Palestina," tambah legislator dari dapil Jawa Barat V itu.

Partai Demokrat, sebutnya meminta pemerintah Indonesia melakukan lobi strategis kepada negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pengamanan kepada warga sipil yang menjadi korban kekerasan aparat bersenjata Israel.

Baca juga : Kesetaraan Gender Dapat Meningkatkan Kesinambungan Bisnis

Indonesia harus bisa mengajak seluruh negara di dunia melalui Dewan HAM PBB mengambil langkah tegas terhadap pemerintah Israel yang jelas-jelas melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM kepada rakyat Palestina.

Seluruh anggota OKI, bisa dikonsolidasikan untuk melakukan Extra Ordinary Summit demi menyatukan langkah konkret menghentikan kekejaman kemanusiaan oleh Israel.

Peranan kunci sebagai penggerak OKI yang selama ini terpecah belah karena kepentingan nasional masing-masing anggotanya bisa dimainkan kembali.

Karena, salah satu tujuan dibentuknya OKI adalah pembebasan Palestina dari pendudukan ilegal Israel "Jangan pernah lelah mengupayakan bantuan terbaik untuk warga Palestina," tutup Anton. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.