Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kebut Pemulihan Ekonomi, Pelaku Industri Serius Genjot Bisnis Digital
Jumat, 28 Mei 2021 12:16 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Para pengusaha di berbagai bidang industri semakin serius menerapkan digitalisasi pada bisnis mereka. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Saat ini, ada 5 (lima) sektor program prioritas strategi nasional yang disiapkan para pelaku usaha dalam Kadin Indonesia pimpinan Eddy Ganefo. Strategi Pertama, yakni mempelopori transaksi digital. Mereka menganggap, sudah saatnya memanfaatkan crypto, currency, dan block change.
"Semuanya menjadi unggulan produk unggulan Kadin secara Internasional," kata Eddy dalam keterangan pers, dikutip Jumat (28/5).
Kedua, sektor e-commerce, untuk memastikan transaksi elektronik berjalan aman dan nyaman. Ketiga, mendorong sektor ekspor sebagai komoditas utama perekonomian nasional.
Keempat, Kadin Indonesia akan menjadi pusat ketahanan pangan nasional. Dan kelima, memberdayakan sektor usaha kecil menengah untuk menjadi sokoguru perekonomian nasional. Sebab, sektor UMKM menjadi penopang utama di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga : Tumbuh 8 Persen, Industri Furnitur Bangkit Lagi
Sementara itu Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Strategis Eko Sriyanto Galgendu mengatakan, pengukuhan Kepengurusan Kadin Indonesia periode 2020 - 2025 ini dapat menjadikan peran strategi baru dan jitu.
Khususnya, dalam bidang penguatan UMKM dan strategi ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan dampak pandemi Covid -19. Kadin Indonesia telah menyiapkan jurus atau strategi membumi di bidang ekonomi nasional.
"Kebijakan pemerintah dan pengusaha mesti berpijak pada jurus membumi. Misal dalam hal digitalisasi Industri. Modernisasi digitalisasi di bidang industri jangan sampai melepas semua sistem konvensionalnya," imbau Eko.
Dia menyatakan, kelebihan dan kekurangan serta dampak positif dan negatif dalam digitalisasi Industri pada sistem ekonomi nasional mesti dibahas oleh pemerintah dan Kadin Indonesia.
Menurutnya sistem digitalisasi industri ini seperti senjata global dalam menembus pangsa pasar ekonomi Indonesia.
Baca juga : Sektor Kehutanan Bantu Pemulihan Ekonomi Di Kalteng
"Kalau Indonesia tidak punya senjata kekuatan penangkalnya, maka ekonomi bisa dihajar rudal-rudal senjata ekonomi mereka tanpa bisa berbuat apa-apa," terangnya.
Ditambahkan Eko, sudah saatnya Kadin Indonesia diasah dan diberikan penguatan dalam peran percaturan ekonomi global serta organisasi ekonomi dunia oleh pemerintah.
"Strategi dan kerja sama pemerintah dan Kadin Indonesia untuk bahu membahu dan bekerja sama menembus benteng kekuatan ekonomi global mesti diupayakan," papar Eko.
Kadin Indonesia di bawah komando Eddy Ganefo telah melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) IX Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 14-16 Desember 2020 di Hotel Manhattan Jakarta.
Selanjutnya mereka akan melaksanakan pengukuhan Dewan Pengurus Kadin Indonesia periode 2020-2025 dan Halal Bi Halal dengan tema besar "Peningkatan Peran Kadin Indonesia Dalam Kebangkitan Ekonomi Nasional Melalui Digitalisasi Industri".
Gelaran itu akan dilaksanakan pada, Kamis, 27 Mei 2021 di Hotel Mulia Senayan-Jakarta secara offline dan online, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Melalui pengukuhan Dewan Pengurus Kadin Indonesia Periode 2020-2025, Kadin Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah mendorong pemulihan ekonomi secara cepat dan efektif melalui digitalisasi ekonomi sebagai upaya konkrit pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya