Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Janji Teruskan Program Mandek Di Solo

Bos OJK Dorong Gibran Genjot Potensi Ekonomi

Senin, 7 Juni 2021 06:05 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kanan) bersama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Istimewa).
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kanan) bersama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Wali Kota Solo Gibran Raka­buming Raka yang hadir dalam pertemuan ini menuturkan, Solo termasuk kota yang banyak mengandalkan ekonominya dari gelaran event. Adanya Covid-19, memang memukul pendapatan kota Batik itu.

“Dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota, saya memberikan pelonggaran kehadiran orang. Yang tadinya 250 orang, seka­rang boleh 500 orang. Tapi makanannya dalam bentuk nasi box,” imbuhnya di kesempatan yang sama.

Dia menuturkan, saat Ra­madan dan Lebaran lalu, Solo sangat sepi. Sehingga hal ini ber­pengaruh pada okupansi hotel. “Okupansi hotel dan event Solo Great Sale mulai kami genjot di semester II ini. Solo Great Sale biasanya pas Imlek, tapi kami menantang dilakukan di low sea­son dengan target transaksi Rp 800 miliar,” sebut putra sulung Presiden Jokowi ini.

Baca juga : 70 Orang Pengendara Motor Postif Covid-19

Diakuinya, beberapa proyek pembangunan juga tengah diper­cepat. Seperti Pasar Jongke, Pasar Mebel dan Terminal Tirtonadi yang sedang on progress. “Prokes di mana-mana kami akan ketat­kan lagi. Event-event juga mulai kami bolehkan,” ujar Gibran.

Mulai Landai

Hingga 30 April 2020, nasa­bah yang terdampak Covid-19 di Solo Raya mencapai 163.939 debitor, dengan nilai mencapai Rp 16,9 triliun.

Baca juga : Bos OJK Minta Solo Genjot Potensi Pertumbuhan Ekonomi

Di sektor perbankan, nasabah yang mengajukan restrukturisasi kredit akibat terdampak Covid-19 di Solo Raya mengalami penurunan sebesar 1,71 persen menjadi 153.620 debitor. Dengan nilai kredit yang direstruk­turisasi juga turun 1,45 persen atau mencapai Rp 14,9 miliar.

Di sektor pembiayaan, ter­catat per 30 April 2021, debitor yang telah direstrukturisasi mencapai 84.537 atau turun 1,71 persen, dengan nilai sebesar Rp 2,46 miliar.

Sementara realisasi penem­patan uang negara pada Bank Umum di Solo Raya hingga Maret 2021, sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.104/PMK.05/2020 menca­pai 166.533 debitor dengan total plafon Rp 6,61 triliun. Selan­jutnya, untuk realisasi subsidi bunga BPR dan BPRS per Maret 2021 mencapai Rp 25,92 miliar total subsidi sebanyak 31.550 rekening.

Baca juga : Program PEN Dinilai Efektif Tingkatkan Ketahanan Ekonomi

“Untuk stimulus penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Solo Raya saat pandemi cukup tinggi, sebesar Rp 91,3 miliar kepada 3.163.899 debitor,” rinci Wimboh.

Ia menilai, mulai melandainya tren restrukturisasi kredit sektor perbankan terdampak Covid-19 di Solo, menandakan bahwa aktivitas ekonomi sudah mulai bergerak. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.