Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Akhir Pekan, Rupiah Masih Perkasa

Jumat, 11 Juni 2021 09:36 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini rupiah kembali perkasa. Rupiah dibuka di posisi Rp 14.2234 per dolar AS atau menguat 0,09 persen dibandingkan penutupan kemarin sore di level Rp 14.247 per dolar AS.

Selain rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia perkasa terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh dolar Singapura naik 0,11 persen, dolar Taiwan menguat 0,2 persen, won Korea Selatan bertambah 0,34 persen, dan peso Filipina naik 0,08 persen.

Baca juga : Luhut Targetkan 1 Juta Vaksinasi Per Hari Pada Juli

Selanjutnya, yuan China naik 0,10 persen, ringgit Malaysia menguat 0,13 persen, dan bath Thailand naik 0,10 persen. Sedangkan, yen Jepang turun 0,05 persen dan rupee India melemah 0,11 persen.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, turun 0,08 persen di level 90,067. 

Baca juga : Dibuka Menguat Tipis, Rupiah Masih Belum Aman

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro minus 0,06 persen ke level Rp 17.381, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,02 persen ke level Rp 20.223, dan terhadap dolar Australia minus 0,02 persen ke level Rp 11.063.

Chief Economist  PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, David Sumual menuturkan, pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi oleh data inflasi AS. Inflasi AS naik 0,6 persen dibanding bulan sebelumnya. Ini lebih tinggi dari proyeksi, yaitu 0,4 persen.

Baca juga : 5 Kali WTP, Menag: Jalan Masih Panjang

Dengan begitu, meski rupiah dibuka menguat, namun sepanjang hari ini rupiah berpotensi turun. "Ekspektasi pasar, inflasi AS lebih tinggi. Meski begitu, pelemahan diyakini tidak akan signifikan,” jelasnya dalam keterangan, Jumat (11/6).

Seharusnya, bila inflasi AS naik, dolar AS akan cenderung terdepresiasi. David pun memprediksi rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.230-Rp 14.280 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.