Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Transaksinya Salip Bursa Saham

Pengawasan Investasi Kripto Kok Masih Kendor

Rabu, 16 Juni 2021 05:33 WIB
Ilustrasi. (Foto : Kliring Berjangka Indonesia).
Ilustrasi. (Foto : Kliring Berjangka Indonesia).

RM.id  Rakyat Merdeka - Tren investasi uang cryptocurrency alias kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, dan Binance Coin, kian berkembang pesat di Tanah Air. Bahkan, perdagangannya, mengalahkan transaksi di pasar saham dan pasar keuangan lain. Sayangnya, pengawasan terhadap investasi itu masih kendor.

Presiden Center of Banking Crisis (CBC) A Deni Daruri mempertanyakan pengawasan regulator terhadap investasi kripto. Sebab, potensi perdagangan kripto cukup besar.

Deni mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag), tran­saksi aset kripto sepanjang Januari-April 2021 tembus Rp 237 triliun. Jumlahnya naik 400 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga : Bursa Zipmex Garap Potensi Kripto

Sementara, perkembangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi Indeks Harian Saham Gabungan (IHSG) di periode yang sama berada di kisaran yang jauh lebih rendah, yakni Rp 9 triliun hingga Rp 20 triliun.

“Namun sayang koordinasi dan kerja sama antara regulator keuangan di Indonesia, dalam mengawasi melonjaknya in­vestasi aset kripto, masih kendor,”kritik Deni dalam keterangannya, kemarin.

Padahal, menurutnya, pengawasan perdagangan kripto sangatlah penting. Terutama dalam aspek knowledge sharing in­dustry. Selain itu, pengawasan juga bertujuan meningkatkan perlindungan konsumen dan pemahaman fundamental terha­dap produk investasi. Di mana para regulator memiliki peran besar, dalam membuat kebijakan yang dapat bersifat pengawasan dan pencegahan.

Baca juga : Raup Cuan Rp 10 M, Nobi Ramaikan Investasi Kripto Tanah Air

“Sekarang ini masih banyak menyisakan cukup ruang untuk terus mengembangkan inovasi teknologi di dalam industri aset kripto,” tutur Deni.

Karena hal ini, lanjutnya, dapat berkontribusi positif terhadap daya saing industri keuangan Indonesia dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Terutama dalam menghadapi persainganglobal di era ekonomi digital.

Di mata Deni, lembaga penga­was sektor keuangan belum satu suara terhadap investasi kripto. Bahkan, cenderung memiliki pandangan yang berseberangan.

Baca juga : Tok! Arab Saudi Batasi Penggunaan Speaker Masjid

Misalnya saja, akhir-akhir ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memberikan peringatan mengenai bahaya investasi aset kripto. Karena, nilai investasi yang rentan fluktuatif, tidak memiliki underlying asset, dan tidak berada dalam pengawasan OJK.

“Banyak kalangan berpandangan ini merupakan sebuah blunder. Karena aset kripto memiliki analisa fundamental investasi yang berbeda dengan saham,” tegasnya.

Ditambah lagi, penggunaan teknologi blockchain yang terde­sentralisasi, memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Dan,` otoritas penuh berada di tangan komunitas dan pemilik aset kripto, yang memang ditujukan untuk menghilangkan middle­man pengawasan yang sering memiliki trust issue.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.