Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Telkom Dukung Indonesia Pimpin Industri Halal Global

Sabtu, 27 April 2019 02:21 WIB
Kementerian BUMN bersama Telkom dan Wijaya Karya mengadakan Media Gathering dengan tema “Masa Depan Industri Halal di Indonesia
Kementerian BUMN bersama Telkom dan Wijaya Karya mengadakan Media Gathering dengan tema “Masa Depan Industri Halal di Indonesia". (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendukung program yang digagas Presiden Jokowi untuk menjadikan wisata industri halal Indonesia, mendunia.

Melalui program Indigo Creative Nation, Telkom siap menjadi inkubator, akselerator dan katalisator yang menumbuhkembangkan seluruh ide-ide anak bangsa.

Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo mengatakan, bahwa Telkom memiliki 4 Digital Valley dan 17 Digital Innovation Lounge yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga : Budaya Inovasi Telkom Dukung Pengembangan Industri Halal

Tak hanya itu, lanjut Arif, Telkom juga memiliki co-working space yang ada di Halal Park, yang membuka kesempatan seluas-luasnya untuk menampung setiap kreativitas masyarakat dalam mengembangkan industri halal, yang selanjutnya dapat divalidasi menjadi sebuah produk dan inovasi sesuai kebutuhan pasar.

“Industri halal sangat potensial untuk menjadikan ekonomi bangsa lebih kuat, dan membawa nama Indonesia mendunia. Telkom konsisten menjalankan budaya inovasi, dan siap mewujudkan hal tersebut dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti co-working space, akses internet cepat, serta coaching dan mentoring yang dapat dimanfaatkan para pelaku industri kreatif digital dan masyarakat umum, untuk mengembangkan idenya menjadi produk yang bersaing di pasaran,“ ujar Arif di acara media gathering Kementerian BUMN bersama Telkom, Jumat (26/4) sore.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, industri halal di Indonesia, berkembang sangat pesat. Menurut Global Muslim Travel Index, wisata halal Indonesia menempati  peringkat pertama dari 130 negara lainnya, termasuk Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan negara lainnya.

Baca juga : Mantap, Peringkat Utang Indonesia Kokoh di Investment Grade

Hal ini menjadikan industri gaya hidup halal sebagai angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Telkom mencatat, 140 juta wisatawan muslim datang ke Indonesia dengan total spending online hingga 35 miliar dolar AS pada tahun 2018.

Jumlah turis muslim dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, dan tahun 2020 diproyeksikan akan mencapai 158 juta orang.

Saat ini, Halal Park menyediakan beragam tenant fesyen serta makanan dan minuman, yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Sebagai koordinator pelaksana Halal Park, Kementerian BUMN berkontribusi menyediakan produk-produk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dari beberapa perusahaan BUMN yang terdiri dari produk fesyen dan makanan minuman.

Baca juga : Indonesia Jadi Primadona Investasi di China

Halal Park akan menjadi ekosistem para pelaku bisnis yang bergerak pada industri gaya hidup halal dari hulu ke hilir, yang tidak hanya sebatas pada bidang bisnis fesyen dan makanan dan minuman, tetapi juga bidang lain seperti pariwisata, pendidikan, dan keuangan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah membuka Moslem District Destination, Halal Park di Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Kegiatan ini dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan industri halal di Indonesia. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.