Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Kartu Kredit 30 Miliar

Gigitan Ahok Manjur

Jumat, 18 Juni 2021 07:40 WIB
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Foto: IG @basukibtp)
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Foto: IG @basukibtp)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bikin geger lagi. Dia ngomongin fasilitas kartu kredit yang didapatnya dari Pertamina. Menurut Komisaris Utama Pertamina itu, dirinya mendapatkan fasilitas kartu kredit dengan nilai Rp 30 miliar.

Menurut Ahok, tidak hanya dirinya saja yang dapat fasilitas itu, tapi seluruh komisaris dan jajaran direksi Pertamina. Dia menilai, fasilitas itu berlebihan. Dia pun mengusulkan agar fasilitas itu dicabut untuk efisiensi anggaran.

Gara-gara omongan Ahok, dalam beberapa hari terakhir, fasilitas kartu kredit direksi dan komisaris Pertamina jadi bahan omongan. Baik di dunia nyata maupun maya.

Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga ikut angkat bicara. Dia mengaku sudah ngecek beberapa BUMN. Memang ada fasilitas kartu kredit, tapi untuk keperluan perusahaan, bukan untuk pribadi.

Baca juga : Prabowo Itu, Sedikit Bicara Banyak Kerja

“Pemakaian kartu kredit itu untuk keperluan perusahaan, supaya tidak memakai uang tunai dan lebih dapat dikontrol dan transparan. Itu dari hasil pantauan kami di beberapa perusahaan BUMN,” ungkap Arya.

Soal pernyataan Ahok yang mendapat fasilitas kartu kredit korporat dengan limit hingga Rp 30 miliar, Arya membantahnya. Karena limit yang diberikan antara Rp 50-100 juta, dan itu untuk kepentingan perusahaan. Termasuk Pertamina, tidak ada direksi maupun komisaris yang mendapat limit kartu kredit hingga Rp 30 miliar.

Meski begitu, Arya mendukung langkah Ahok melakukan efisiensi di Pertamina. Begitu juga di perusahaan pelat merah lainnya.

Bagaimana sikap Pertamina? Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin (14/6) lalu, Direksi Pertamina menyetujui penarikan kartu kredit tersebut. Hal tersebut tertuang dalam surat No. 204/H00000/2021-S4 tanggal 15 Juni 2021 yang ditandatangani Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini.

Baca juga : Gibran Bikin Senang Ganjar

Anggota Komisi VI DPR, Nasril Bahar mengapresiasi Ahok. Sebagai komisaris, dia melakukan fungsi pengawasan yang baik. Apalagi, saat ini kondisinya masih pandemi, sehingga langkah efisiensi yang perlu dikedepankan.

Warganet terbelah menanggapi langkah Ahok. “Wow Pak Ahok luar biasa. Tidak sembarangan orang yang bisa menolak limit kartu kredit sebanyak itu,” cuit @Warnilis1. “Lone ranger,” puji @heintji_han. “Alhamdulillah, pejabat masih ada yang amanah,” samber @NanasJus.

Akun @syahrial_nst mengatakan, seharusnya Ahok bisa menyelesaikannya di internal. Apalagi dia, menjabat Komisaris Utama. Bukannya malah mengumbar urusan rumah tangga Pertamina keluar.

“Kalau mau ribut tuh yang bermutu, bukan berpolitik. Karena miskin pres_tasi terus cari modus untuk menutupi kelemahan dan hal-hal besar,” kritik kader Partai Demokrat itu.

Baca juga : Arsjad: Yuk, All Out Bantu UMKM Jadi Pilar Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Akun @didil04 mempertanyakan kenapa baru sekarang dibongkar. “Kan menjabatnya udah dari 2019, jadi gimana tuh? Kemana aja selama ini? Dinikmati dulu kah?” sindirnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.