Dark/Light Mode

Jadi Subholding, PGN Perkuat Bisnis Gas  

Senin, 29 April 2019 12:22 WIB
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) saat jumpa pers usai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta.  (Foto: PGN)
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) saat jumpa pers usai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta. (Foto: PGN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil mempertahankan kinerja positif pada tahun lalu, baik dari sisi finansial maupun operasional. Karena itu, PGN selaku Subholding Gas terus berkomitmen memperkuat bisnis sektor gas di dalam negeri, sebagai langkah menapaki kompetisi di level lebih tinggi.

Saat ini, PGN mempunyai lini bisnis pipanisasi Gas, CNG, dan LNG. PGN hadir melalui produk antara lain Sinergi yang menyasar segmen pelanggan industri dan komersial, Gas Kita untuk pelanggan rumah tangga, Gas Link untuk pengguna CNG atau LNG, serta GasKu yang melayani sektor transportasi.

Pada tahun lalu, PGN mencatatkan kinerja konsolidasi yang positif. Dari sisi pendapatan mencapai 3,87 miliar dolar AS, dengan EBITDA sebesar 1,20 miliar dolar AS. Total aset yang dikelola PGN mencapai 7,94 miliar dolar AS. Dari kinerja konsolidasi secara operasional, pada sisi hulu PGN menorehkan catatan lifting minyak dan gas bumi sebesar 39.213 BOEPD, sedangkan pengelolaan bisnis hilir meliputi niaga gas sebesar 962 BBTUD, transmisi gas sebanyak 2.101 MMSCFD, dan bisnis hilir lainnya 210 BBTUD.

Baca juga : PGN Perkuat Pasokan Gas Di Jatim

Pada 2018, PGN secara konsolidasian menghasilkan laba operasi sebesar 645 juta dolar AS, yang meningkat dibandingkan pada 2017 yang sebesar 515 juta dolar AS. Hasil positif itu didorong peningkatan dari sisi pendapatan yang sebesar 3,8 miliar dolar AS, melejit dari posisi 3,5 miliar pada periode sebelumnya. Alhasil, posisi keuangan PGN pun kian kuat.

Apalagi, laba bersih yang tercatat menembus angka 305 juta dolar AS, naik signifikan dibandingkan 197 juta dolar AS pada periode 2017. Kinerja keuangan ini pun diganjar penilaian yang stabil oleh berbagai lembaga pemeringkat utang.

Secara keseluruhan, kondisi keuangan PGN masih dinilai stabil, tidak buruk selama tahun lalu. Secara lebih detil, kinerja keuangan yang menghijau itu ditopang geliat operasional. PGN selama tahun lalu, berhasil meningkatkan volume distribusi gas, dari posisi 894 BBTUD, naik 8 persen menjadi 962 BBTUD pada 2018. Sedangkan untuk transmisi gas, PGN mencetak volume sebesar 2.101 MMSCFD, lebih besar dibandingkan 2.078 MMSCFD volume transmisi gas pada 2017.

Baca juga : Alami Turbulensi, 30 Penumpang Turkish Airlines Luka

Hal ini pun menggambarkan pertumbuhan signifikan sisi operasional PGN, mengingat pada periode 2016-2017, kenaikan kinerja operasional sangat tipis. Peningkatan operasi bisnis tersebut, tak lepas dari ekspansi pelayanan yang digarap PGN.

Hingga tahun lalu, tercatat jumlah pelanggan distribusi gas mencapai 325.914, naik dari posisi 299.766 pada 2017, terlebih lagi adanya lompatan kenaikan jumlah pelanggan sejak 2014 yang hanya sebesar 96.049.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, dengan kondisi yang kian berkembang itu, mendorong PGN untuk melakukan beragam inovasi. Hal ini guna memberikan layanan prima kepada pelanggan eksisting, serta menjadi modal dalam menarik minat konsumen yang lebih luas lagi.

Baca juga : Susi Dorong UKM Ikut Ramaikan Bisnis Perikanan

Saat ini saja, tegas Rachmat, PGN telah merencanakan pengembangan infrastruktur gas yang pada 2019, ditarget mencapai 109 kilometer untuk distribusi. “Untuk penguatan pelayanan tersebut, kami juga terus melakukan pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur, lebih dari 90 persen jaringan pipa gas PGN dijamin mempunyai kualitas baik hingga masa 30 tahun,” tegas Rachmat.

Pada Jumat, 26 April 2019 lalu, PGN telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2019. Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyepakati pergantian pengurus perusahaan. Pergantian terjadi pada susunan direksi dan komisaris.

PT Pertamina selaku pemegang surat kuasa dari Kementerian BUMN atas PGN mengusulkan pergantian Komisaris atas nama Hambra menjadi Lucky Alfirman, dan menambah Mas’ud Khamid dalam jajaran Dewan Komisaris PGN. Sementara itu, jajaran Direksi PGN saat ini bertambah dengan masuknya Syahrial Mukhtar menjadi Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.