Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pengamat: Kehadiran Vaksin Gotong Royong Sejalan Dengan Rasa Keadilan Masyarakat
Selasa, 13 Juli 2021 08:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sejumlah pengamat mendukung langkah pemerintah untuk membuka layanan vaksin berbayar atau Vaksin gotong royong individu yang dilakukan BUMN Kimia Farma.
Merujuk pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir, vaksinasi gotong royong individu merupakan perluasan dari program vaksinasi gotong royong yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 tahun 2021.
Karena tidak diambil dari dana APBN, program tersebut tidak mengganggu pelaksanaan vaksinasi gratis yang tengah berjalan.
Erick menyatakan, program vaksin gotong royong individu merupakan opsi pemerintah untuk memperluas pelaksanaan vaksinasi nasional.
Baca juga : Perkumpulan Kader Bangsa: Vaksin Gotong Royong Sejalan Rasa Keadilan Masyarakat
Berdasarkan hal tersebut, pengamat sosial politik Airlangga Pribadi Kusman memuji terobosan pemerintah menghadirkan vaksin gotong royong individu melalui BUMN.
Menurutnya, dalam kondisi krisis, negara harus mengalokasikan anggaran yang tepat sasaran sekaligus memenuhi rasa keadilan.
"Mereka yang mampu terutama dari kalangan kelas menengah ke atas sudah seharusnya membayar vaksin untuk mencegah penyebaran Covid-19 secara cepat," ujar pengajar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya ini dalam diskusi daring bertajuk ‘Moral Politik Dan Strategi Sosial Ekonomi Menghadapi Pandemi’ yang dilaksanakan Perkumpulan Kader Bangsa, Senin(12/7) malam.
Menurut doktor lulusan Murdoch University Australia ini, dengan kehadiran program vaksin berbayar yang diperuntukkan khusus pada segmen masyarakat tertentu seperti korporasi, WNA (Warga Negara Asing), serta masyarakat yang berkemampuan, maka alokasi dana program vaksin pemerintah bisa refocusing atau dialokasikan untuk hal-hal lain.
Baca juga : Vaksin Gotong Royong Tidak Pake APBN, Juga Bukan Vaksin Hibah Ya!
"Vaksin gratis dijalankan terutama menyasar pada kalangan kelas menengah rentan dan kelas menengah ke bawah. Apabila mereka yang termasuk "the have" atau mungkin warga negara asing juga mendapatkan fasilitas vaksin gratis, hal ini justru bisa mengarah pada sikap yang bertentangan dengan rasa keadilan," tutur Airlangga.
Keberadaan vaksinasi berbayar ini dapat membantu pemerintah untuk mengalokasikan anggaran terhadap program lain seperti pelaksanaan testing yang masif serta membangun infrastuktur perawatan atau fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19.
"Kebijakan vaksinasi berbayar ini sangat bisa diterima. Namun syaratnya juga jelas bahwa vaksin gratis yang diberikan kepada rakyat juga tentu harus memiliki kualitas vaksin terbaik," tegasnya.
Hal senada dinyatakan Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho. Ia memuji langkah inovatif pemerintah yang menginisiasi program vaksin gotong royong individu.
Baca juga : Grup Astra Dukung Percepatan Vaksinasi Untuk Karyawan Dan MasyarakatÂ
Dalam situasi kebutuhan riil percepatan pelaksanaan vaksinasi dan upaya pemulihan ekonomi, Dimas menilai inisiatif Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian BUMN, dan Kimia Farma adalah tepat dan tidak bertentangan dengan kebijakan Presiden Jokowi yang menggratiskan pelaksanaan vaksin.
"Ini kebijakan legitimate, bagi saya fair dan cerdas dalam perspektif menghadapi tekanan pandemi Covid-19 multisektor," ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya