Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Investor AS, Australia, Dan Korsel Mau Tanam Modal

Bahlil Pastikan Bukan Pemodal Ecek-ecek…

Rabu, 28 Juli 2021 05:33 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi Triwulan II Semester I 2021.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi Triwulan II Semester I 2021.

RM.id  Rakyat Merdeka - Investor dari Amerika Serikat (AS), Australia, dan Korea Selatan (Korsel) bakal membenamkan modalnya di Indonesia, pada Kuartal IV tahun ini. Rencana itu diharapkan tidak terkendala pandemi Covid-19.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut, investasi dibawa in­vestor dari ketiga negara tersebut cukup besar.

“Itu nanti di akhir 2021 mereka sudah realisasikan (modalnya), berapa angkanya dan siapa perusahaannya apa, nanti kita tunggu tanggal mainnya,” ujar Bahlil saat Konferensi Pers, kemarin.

Bahlil memastikan pemodal yang bakal masuk itu bukan investor ecek-ecek. Banyak investor akan menanamkan modalnya di industri yang punya nilai besar dan memberikan nilai tambah. Misalnya, logam dasar, listrik, gas hingga pertambangan seperti nikel.

Baca juga : Tak Hanya Foya-foya, Pangeran Saudi Tanam Modal Di Startup Makanan Prancis

“Investasi seperti pertambangan ini bukan barang kacang goreng,” cetusnya.

Sekalipun ada sinyal positif investor, Bahlil menekankan bahwa iklim investasi tahun ini akan sangat tergantung dari penanganan pandemi virus Co­rona.

“Investasi kita akan semakin baik selama kita bisa bersama-sama menanggulangi pandemi Covid-19,” ujar Bahlil.

Bahlil berharap, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, dapat menekan kasus positif Covid-19.

Baca juga : Erick Pastikan UMi Bakal Untungkan Pelaku UMKM

“Kalau bisa ditekan kasus Covid di bawah 10 ribu kasus, lebih paten barang ini bagi inves­tor,” jelasnya.

Kementerian Investasi/BKPM mencatat, realisasi investasi selama kuartal II-2021 menembus Rp 223 triliun atau naik 16,2 persen secara year on year. Rinciannya, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 52,4 persen atau Rp 116,8 triliun. Angka ini naik 4,5 persen dibandingkan dengan kuartal I-2021.

Mantan Ketua HIPMI (Him­punan Pengusaha Muda Indo­nesia) ini menyebut, investasi asing terbesar Singapura dengan nilai mencapai 2,1 miliar dolar AS, kemudian Hong Kong 1,4 miliar dolar AS, selanjutnya Belanda sebesar 1,1 miliar dolar AS, Jepang sebesar 700 juta dolar AS, dan China 600 juta dolar AS.

“Kenaikan FDI (Foreign Di­rect Investment) asing ini meng­indikasikan dunia itu sudah mulai merasakan adanya pola perubahan regulasi dan man­faat dari Undang-undang Cipta Kerja,” ujarnya.

Baca juga : Bima Arya: Apeksi Minta Dana Kelurahan Dialokasikan Kembali

Untuk realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), lanjut Bhali, pada kuartal II- 2021 sebesar 47,6 persen atau Rp 106,2 triliun. Angka ini turun 1,6 persen dibandingkan dengan kuartal I-2021.

Dari sisi lokasi, realisasi investasi pada kuartal II paling besar ditanamkan di luar Jawa dengan total modal Rp 113,8 triliun atau 51 persen. Sementara itu realisasi investasi di Jawa sebesar 49 persen atau Rp 109,2 triliun.

Adapun pada Januari hingga Juni 2021 atau selama semester I, realisasi investasi telah men­capai Rp 442,8 triliun. Angka ini setara dengan 49,2 persen dari total target investasi sebe­sar Rp 900 triliun hingga akhir 2021. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.