Dark/Light Mode

Penjualan Mobil Dan Motor Naik

Semester I, Adira Finance Kantongi Pembiayaan Baru Rp 11,8 T

Jumat, 30 Juli 2021 17:20 WIB
Dirut Adira Finance Hafid Hadeli dan Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila. (Foto: ist)
Dirut Adira Finance Hafid Hadeli dan Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru pada Semester I-2021 mencapai Rp 11,8 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 17,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal ini dipengaruhi meningkatnya penjualan mobil dan motor.

Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, hampir semua segmen produk pembiayaan mengalami kenaikan terutama didominasi segmen pembiayaan mobil baru sebesar 30,1 persen dibandingkan tahun lalu. Kemudian diikuti segmen pembiayaan mobil bekas dan sepeda motor baru naik masing-masing sebesar 23,4 persen dan 13,3 persen. 

Meski demikian, piutang yang dikelola Perusahaan masih tercatat menurun sebesar 18,1 persen menjadi Rp 41,3 triliun pada Semester I-2021 yang disebabkan oleh rundown portfolio yang lebih tinggi.

Baca juga : Semester I, Saratoga Cetak Laba Bersih Rp 15 T

Di tengah adanya penerapan PPKM sejak awal Juli 2021, kata dia, Perusahaan akan lebih berfokus pada penjualan yang tersegmentasi di luar Jawa dan Bali. Selain itu, Perusahaan juga akan lebih menyelaraskan antara pertumbuhan pembiayaan baru dan pengendalian kualitas aset di tengah lingkungan operasional yang penuh tantangan untuk mempertahankan kinerja Perusahaan.

Melihat dinamika pandemi Covid-19 yang masih belum pulih di 2021, Adira terus berinovasi mempersiapkan strategi bisnis untuk menanggapi arah perubahan konsumsi masyarakat yang menjadi lebih digital dengan mempermudah pelanggan dalam melakukan pembiayaan tanpa harus melalui kantor cabang.

“Oleh karena itu, Perusahaan terus melakukan inovasi dan mengembangkan digital platform Adiraku. Hingga Juni 2021, jumlah konsumen yang telah mengunduh aplikasi Adiraku sekitar 1,5 juta konsumen dan jumlah konsumen yang terdaftar sekitar 700 ribu konsumen.” kata Hafid dalam paparan kinerja Semester I-2021, Jumat (30/7).

Baca juga : Semester I, Mandatori B30 Hemat Rp 29,9 T

Hingga saat ini, Perusahaan terus memberikan restrukturisai kepada nasabah yang terdampak Covid-19. Per posisi Juni 2021, jumlah nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi ada sebanyak 831 ribu kontrak atau sekitar Rp 19 triliun mewakili sekitar 36 persen dari piutang yang dikelola per Februari 2020. 

“Saat ini, lebih dari 80 persen dari pinjamanan nasabah yang telah direstrukturisasi telah mulai membayar kewajiban cicilannya,” bebernya.

Dari sisi keuangan, Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila mengatakan, perusahaan membukukan pendapatan bunga pada Semester I-2021 mencapai Rp 4,4 triliun. Jumlah ini masih mengalami penurunan sebesar 25,0 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu, terutama karena penurunan piutang pembiayaan. 

Baca juga : Semester I, PNM Gelontorkan Pembiayaan Untuk UMKM Rp 22,8 T

Sementara itu, beban bunga turun sebesar 27,6 persen menjadi Rp 1,7 triliun sejalan adanya penurunan pada jumlah pinjaman serta pada cost of fund. Hasilnya, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 2,7 triliun atau turun 23,3 persen dan margin bunga bersih tercatat sebesar 12,3 persen. 

Beban operasional Perusahaan juga turun tipis sebesar 1,1 persen menjadi Rp 1,8 triliun. Sementara cost of credit mengalami penurunan sebesar 15,7 persen menjadi Rp 819 miliar. Dengan demikian, laba bersih Perusahaan setelah pajak dibukukan sebesar Rp 473,5 miliar atau mengalami penurunan sebesar 20,7 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.