Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Alihkan 798 Menara, Telkom Ingin Mitratel Jadi Industri Tower Terbesar Di Dunia

Selasa, 3 Agustus 2021 09:10 WIB
Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya (kiri) dan Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko saat penandatanganan Akta Inbreng dan Head of Agreement penyertaan modal berupa aset 798 menara telekomunikasi dari Telkom ke Mitratel untuk memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi di Jakarta, Senin (2/8)
Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya (kiri) dan Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko saat penandatanganan Akta Inbreng dan Head of Agreement penyertaan modal berupa aset 798 menara telekomunikasi dari Telkom ke Mitratel untuk memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi di Jakarta, Senin (2/8)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk resmi mengalihkan 798 menara telekomunikasinya kepada anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).

Pengalihan aset ini dilakukan untuk memperkuat posisi Mitratel di bisnis menara dan penataan bisnis Telkom beserta anak usahanya.

Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya mengatakan, pengalihan aset ini merupakan bagian dari penataan portofolio TelkomGroup serta komitmen Telkom untuk menjadikan Mitratel sebagai vehicle sekaligus pemain yang kuat dan menguasai industri tower di dunia. 

Baca juga : Hubungi Ayah Apriyani, Menpora: Semangati Putri Anda Meraih Prestasi

“Dengan langkah ini,TelkomGroup percaya bahwa Mitratel mampu memperkokoh posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi nasional dan memberikan value yang tinggi bagi perusahaan juga para stakeholder,” kata Budi saat penandatanganan Akta Inbreng dan  Head of Agreement antara Telkom dengan Mitratel, yang dilakukan secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat, Senin (2/8) 

Selain ini, lanjut Budi, langkah itu dilakukan sebagai upaya penataan portofolio dan merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan infrastruktur telekomunikasi. 

Sebab, menara-menara yang dialihkan memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Dan asset ini menjadi modal yang kuat untuk bisnis menara Mitratel ke depan.

Baca juga : Suntik Modal Ke Nium, Telkom Kian Getol Investasi Bisnis Digital

“Bisnis menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi akan terus berekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga kami meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif, ” tambah Budi.

Sementara itu, Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, Mitratel berkomitmen dalam mendukung penataan portofolio TelkomGroup dengan aksi korporasi ini. 

Ke depan, Mitratel berkomitmen untuk mengelola dengan baik aset dan bisnis menara tersebut demi memberikan value terbaik bagi para pemegang saham.

Baca juga : Kita Siap Jadi Pemain Industri Baterai Dunia

Setelah transaksi pengalihan aset, Mitratel memiliki lebih dari 24.000 menara telekomunikasi. Hal ini menjadi salah satu langkah untuk mendukung terwujudnya value creation demi mengukuhkan diri sebagai pemain nomor satu di industri menara telekomunikasi Indonesia. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.