Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bahlil Teken MoU Dengan Konsorsium Hyundai
Kita Siap Jadi Pemain Industri Baterai Dunia
Jumat, 30 Juli 2021 05:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Konsorsium Hyundai berencana membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik di Indonesia dengan total investasi sekitar 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 15,9 triliun (kurs Rp 14.500). Pembangunan pabrik tersebut bakal menyerap 1.000 tenaga kerja.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan apresiasi atas terlaksananya kerja sama investasi tersebut.
“Perjanjian kerja sama ini terealisasi dengan proses dan negosiasi yang panjang, sehingga dapat menguntungkan semua pihak,” kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Baca juga : Pupuk Kaltim Bakal Kaji Pengembangan Industri Oleokimia
Konsorsium Hyundai ini terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis dan LG Energy Solution. Perusahaan asal Korea Selatan itu siap bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).
IBC selaku Holding BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Baterai merupakan gabungan dari empat perusahaan pelat merah, yaitu PLN (Perusahaan Listrik Negara), Pertamina, MIND ID dan Antam.
Menurut rencana, fasilitas sel baterai akan mendorong kapasitas produksi hingga 10 Gigawatt Hour (GwH). Dengan kapasitas itu, pabrik baterai akan menyuplai kebutuhan kendaraan listrik produksi Hyundai.
Baca juga : Wisma Kagama Dan UC University Kini Jadi Tempat Isolasi Darurat
Bahlil mengungkapkan, kerja sama investasi ini merupakan salah satu tahap dari keseluruhan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai 9,8 miliar dolar AS.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan Bahlil selaku perwakilan Pemerintah Indonesia. Sedangkan Hyundai diwakili langsung oleh CEO Hyundai Mobis Co Ltd Sung Hwan Cho dan CEO LG Energy Solution (LGES) Jonghyun Kim. Hadir juga Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho.
Kegiatan penandatanganan dilakukan secara daring melalui video conference di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Rabu sore (28/7).
Baca juga : Anies: DKI Jadi Referensi Kota-kota Di Dunia
Hingga akhir tahun nanti, Kementerian Investasi menargetkan Hyundai sudah mulai melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking.
“Pengembangan industri mobil listrik terus berjalan. Hyundai Group akan menyelesaikan proses pembangunan pabrik mobil listriknya di Tanah Air pada Maret 2022. Indonesia segera memiliki produsen kendaraan ramah energi,” ujar Bahlil.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya