Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bahlil Teken MoU Dengan Konsorsium Hyundai

Kita Siap Jadi Pemain Industri Baterai Dunia

Jumat, 30 Juli 2021 05:20 WIB
Hyundai dan LG teken Mou buat pabrik baterai di RI. (Foto : Istimewa).
Hyundai dan LG teken Mou buat pabrik baterai di RI. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Konsorsium Hyundai berencana membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik di Indonesia dengan total investasi sekitar 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 15,9 triliun (kurs Rp 14.500). Pembangunan pabrik tersebut bakal menyerap 1.000 tenaga kerja.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan apresiasi atas terlaksananya kerja sama investasi tersebut.

“Perjanjian kerja sama ini terealisasi dengan proses dan negosiasi yang panjang, sehingga dapat menguntungkan semua pihak,” kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Baca juga : Pupuk Kaltim Bakal Kaji Pengembangan Industri Oleokimia

Konsorsium Hyundai ini terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis dan LG Energy Solution. Perusahaan asal Korea Selatan itu siap bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).

IBC selaku Holding BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Baterai merupakan gabungan dari empat perusahaan pelat merah, yaitu PLN (Perusahaan Listrik Negara), Pertamina, MIND ID dan Antam.

Menurut rencana, fasilitas sel baterai akan mendorong kapasi­tas produksi hingga 10 Gigawatt Hour (GwH). Dengan kapasitas itu, pabrik baterai akan menyuplai kebutuhan kendaraan listrik produksi Hyundai.

Baca juga : Wisma Kagama Dan UC University Kini Jadi Tempat Isolasi Darurat

Bahlil mengungkapkan, kerja sama investasi ini merupakan salah satu tahap dari keseluruhan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai 9,8 miliar dolar AS.

Penandatanganan Memoran­dum of Understanding (MoU) dilakukan Bahlil selaku perwakilan Pemerintah Indone­sia. Sedangkan Hyundai diwakili langsung oleh CEO Hyundai Mobis Co Ltd Sung Hwan Cho dan CEO LG Energy Solution (LGES) Jonghyun Kim. Hadir juga Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho.

Kegiatan penandatanganan dilakukan secara daring melalui video conference di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Rabu sore (28/7).

Baca juga : Anies: DKI Jadi Referensi Kota-kota Di Dunia

Hingga akhir tahun nanti, Ke­menterian Investasi menargetkan Hyundai sudah mulai melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking.

“Pengembangan industri mo­bil listrik terus berjalan. Hyun­dai Group akan menyelesaikan proses pembangunan pabrik mobil listriknya di Tanah Air pada Maret 2022. Indone­sia segera memiliki produsen kendaraan ramah energi,” ujar Bahlil.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.