Dark/Light Mode

Akselerasi Kinerja Holding UMi, Pengamat: Untuk Segmen Mikro, BRI Jagonya

Selasa, 17 Agustus 2021 16:47 WIB
Dekan IPMI International Business School Roy Sembel/Ist
Dekan IPMI International Business School Roy Sembel/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi korporasi penerbitan saham baru atau rights issue PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dalam rangka pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro (UMi), dinilai prospektif mengakselerasi kinerja tiga entitas yang tergabung dalam holding tersebut. Termasuk mendorong penguatan ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Dekan IPMI International Business School Roy Sembel. Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian BUMN sedang dalam proses mengintegrasikan tiga BUMN yang melayani dan memberdayakan sektor usaha ultra mikro dan UMKM, yakni BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. 

“Penerbitan saham baru oleh BRI akan mendapatkan respons baik dari investor publik. Dengan demikian, BRI akan mendapatkan dana jumbo untuk pembentukan holding UMi,” kata Roy.

Selain itu, hal ini sebagai modal kerja perseroan dalam rangka pengembangan ekosistem UMi dan bisnis mikro dan kecil.

Kinerja fundamental BRI yang solid serta rekam jejaknya dalam pemberdayaan usaha wong cilik, lanjut Roy, diyakini menjadi magnet kuat yang akan menyedot minat investor publik.

Sebelumnya, manajemen BRI menargetkan perolehan dana segar hingga lebih dari Rp 40 triliun melalui penerbitan saham baru Seri B sebanyak-banyaknya 28,67 miliar saham.

"Ini permintaan pembiayaan pasti akan banyak. Penambahan modal tentu sangat prospektif. Kalau holding ultra mikro punya target double digit, saya rasa ini sangat bisa. Ini akan semakin semarak," kata Roy, optimistis.

Baca juga : Pupuk Non Subsidi Mahal, Pengamat Sarankan Petani Rasional

Selain BRI, Pegadaian dan PNM, menurutnya, memiliki kemampuan usaha yang sudah sangat baik dalam memberikan pembiayaan dan pembinaan.

Harapannya, ketika integrasi tersebut berlangsung, akan terjadi akselerasi, karena ketiga BUMN itu sudah matang dalam bidangnya masing-masing dan saling menguatkan.

Modal baru yang didapat pun akan memberi ruang lebih besar pada holding untuk melakukan ekspansi. Pengembangan dan pemberdayaan akan dilakukan tidak hanya pada nasabah usaha ultra mikro yang masih memiliki kinerja baik, tetapi juga yang baru memulai usaha.

Roy menegaskan, integrasi melalui holding UMi sangat strategis bagi segmen bisnis wong cilik. Saat ekonomi di tataran bawah diperkuat melalui ekosistem usaha yang mumpuni, dia meyakini akan menciptakan ketahanan ekonomi nasional ke depan. Korporasi besar di bawah payung negara, menopang usaha-usaha masyarakat kecil dan memberdayakannya.

Holding pun akan mampu membuat basis data yang mumpuni, sekaligus jaringan fisik dan digital yang lebih kuat.

“Ini bermanfaat untuk meningkatkan kinerja operasional holding, sekaligus membantu pelaku usaha mendapat pelayanan yang lebih baik, lebih lengkap dan cepat,” jelas Roy.

Senada, analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Danan Dito mengatakan, dengan terbentuknya Holding UMi, ketiga perseroan akan menjadi terdepan dalam akselerasi penguatan ekosistem usaha UMi dan UMKM.

Baca juga : Pertagas Salurkan Extra Fooding Dan Paket Sembako Di Bontang

Pasalnya, PNM dan Pegadaian akan mendapatkan akses pendanaan dan permodalan yang lebih leluasa melalui sokongan dari BRI sebagai induk holding. Hal itu akan ikut mendorong PNM dan Pegadaian memperdalam penetrasi usaha.

"PNM dan Pegadaian diharapkan juga mampu meningkatkan ekspansi usaha dalam memberikan pembiayaan yang terjangkau kepada masyarakat, khususnya di segmen ultra mikro," harap Dito.

Ekonom Universitas Indonesia Bramantyo Bontas mengatakan, Holding UMi akan mengembangkan usaha masyarakat kecil dan berimplikasi pada penguatan ketahanan ekonomi nasional di tataran bawah.

Dia menegaskan, integrasi ini akan sangat menguntungkan tak hanya bagi pelaku usaha UMi maupun UMKM yang sudah eksis, juga banyak manfaatnya bagi pelaku usaha yang baru membuka bisnis. 

“Karena tak sekadar modal saja, tapi memang ada pendampingan yang konkret dari pemerintah,” ujar Bram.

Dia mengartikan proses pendampingan dari agen-agen BRI, PNM dan Pegadaian sebagai transfer of knowledge. Melalui proses tersebut, usaha baru atau rintisan akan tumbuh berkembang dan mengalami peningkatan kompetensi.

Menurut Bram, itu salah satu keunggulan kehadiran Holding UMi. Pemerintah melalui badan usahanya hadir memberikan pemberdayaan terhadap usaha kecil yang selama ini banyak terkendala masalah permodalan. 

Baca juga : KPK Perpanjang Masa Penahanan Eks Penyidiknya

Terkait BRI yang menjadi induk holding, Bram menyebut kapasitas dan kapabilitas bank pelat merah itu sangat tepat. Jaringan BRI merupakan paling besar dan luas, sehingga dapat menyasar nasabah hingga ke pelosok negeri. 

“Untuk segmen mikro, tentu BRI jagonya. Saya pikir sudah sesuai, on the track,” pungkas Bram. [WHY]

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.