Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Relawan Mas Gibran Gelar Pembagian Sembako Di Jabar, Jatim Dan Sumut
- Sukses Perbaiki BUMN, DPR Puji Tangan Dingin Erick Thohir
- Harga Emas Pagi Ini Rp 1.122.000 Per Gram
- Sah, Jay Idzes Dan Nathan Tjoe-A-On Gabung Timnas Indonesia
- 1/2 Musim Dibayar Rp 5 M, Ini Target Radja Nainggolan Bersama Bhayangkara
Jaga-jaga Harga Panen Turun
Wow, Mak Oni Sulap Cabe Jadi Permen
Jumat, 10 Mei 2019 11:06 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Jika dilihat sekilas, permen jelly berwarna merah dan bertabur gula pasir itu tidak ada bedanya sama produk sejenis. Tapi jika dilihat dengan seksama, permen yang dikemas dalam botol plastik ukuran 80 ml itu ternyata terbuat dari bahan utama cabe merah.
Sehingga permen cabe produksi Mak Oni dari Pangkalpinang, Bangka Belitung, ini jelas bukan permen jelly biasa. Saat Rakyat Merdeka mencicipinya, rasanya lebih mirip manisan buah Cianjur, yang biasa dijajakan sepanjang jalur Puncak, Jawa Barat. Ada rasa manis, asem, dan pedas.
“Bahan dasarnya memang cabe merah, agar-agar dan gula,” terang wanita yang kerap disapa Mak Oni itu. Ia merasa permen yang dibuatnya masih ada kekurangan, salah satunya cepat lumer jika kena panas. Maklum, permen cabe Mak Oni tidak memakai pengawet. Dan dibanderolnya Rp 15 ribu per botol.
Baca juga : YLKI: Waspada Bahan Pangan Tak Sehat Selama Ramadhan
Sebenarnya, produk awal yang dia ciptakan adalah abon cabe pada 2016, yang dihargai mulai Rp 25 ribu per 90 gr. Kala itu niat dia hanya untuk membantu suaminya, seorang petani cabe. Bagaimana agar cabe yang ditanam suaminya memiliki nilai ekonomis lebih tinggi di pasca panen. “Sekalian untuk jaga-jaga juga kalau harga cabe turun,” terang Mak Oni.
Abon yang komposisi dasarnya terbuat dari teri, bawang dan cabe itu mendapat respons cukup baik. Karenanya, hingga sekarang Mak Oni dalam seminggu menghasilkan 10 kilogram cabe merah. “Kalau sudah jadi abon, dapat 70 botol. Pembelinya ada yang dari luar Pangkalpinang, yaitu Jakarta, Bandung, dan Batam,” terangnya.
Baru pada 2018 Mak Oni mengikuti pelatihan soal cabe dan bawang di Bogor. Dari situ ia mendapat ide untuk membuat permen cabe, minyak cabe dan saos sambel.
Baca juga : Jonan: Subsidi Bisa Bengkak Jadi Rp 120 Triliun
Disinggung soal pemasaran, Mak Oni mengaku sudah menitipkan produk-produknya di 20 tempat oleh-oleh yang tersebar di Provinsi Bangka Belitung. Ia juga sudah mencoba memasarkannya di 2 marketplace, yaitu Bukalapak dan Shopee.
Tapi sampai sekarang belum ada pembeli produknya dari dua marketplace tersebut. “Maklum, saya belum pernah masang iklan berbayar secara online,” katanya.
Untuk omzet, dia merasakan penurunan tajam akhir-akhir ini. Menurutnya, harga pesawat yang mahal hingga bagasi berbayar, sangat berdampak terhadap penurunan pendapatannya. Jumlah wisatawan yang menurun membuat pendapatannya anjlok 60 hingga 70 persen.
Baca juga : Diganjar Penghargaan Di HUT RM, BKS: Jadi Pelecut Bagi Saya
“November 2016 omzet saya Rp 6 juta. Januari 2019 cuma 3 juta. Omzet dari Januari sampai April tambah buruk lagi. Bayangkan, saya cuma sekali produksi di April, omzetnya cuma 1,5 juta,” keluhnya. Namun ia tidak mau terpuruk dalam keadaan sedih. Dia yakin suatu saat akan ada jalannya dia menjadi pengusaha besar. Dengan cara terus semangat dan tak henti berinovasi. [EFI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya