Dark/Light Mode

Kawal Tanam Padi Sampai Panen

BUMN Bakal Sejahterakan Petani

Senin, 21 Januari 2019 07:50 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri Gerakan Mengawal Musim Tanam (GMMT) Oktober Maret (OKMAR) 2018/2019 di Kabuapten Garut, akhir pekan lalu. Program ini digagas BNI dan Kementan. (Foto:@KementerianBUMN)
Presiden Jokowi saat menghadiri Gerakan Mengawal Musim Tanam (GMMT) Oktober Maret (OKMAR) 2018/2019 di Kabuapten Garut, akhir pekan lalu. Program ini digagas BNI dan Kementan. (Foto:@KementerianBUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus komitmen untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani di Tanah Air. Caranya dengan menugaskan perusahaan pelat merah membantu dan mengawal para petani sejak awal tanam hingga panen raya.

Hal ini disampaikan Menteri BUMN Rini Soemarno saat mendampingi Presiden Jokowi membuka Gerakan Mengawal Musim Tanam (GMMT) Oktober Maret (OKMAR) 2018/2019 di Kabupaten Garut di Desa Leuwigoong, Kecamatan Leu- wigoong, Kabupaten Garut, akhir pekan lalu.

GMMT OKMAR sendiri merupakan bagian dari rangkaian aktivitas dalam Program Kewirausahaan Pertanian. Dalam program ini, PT Bank Negara Indonesia (BNI) bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

Baca juga : Kyai Maruf Tak Akan Seperti JK

Di setiap lokasi GMMT dilakukan aktivitas Padat Karya Tunai Normalisasi Saluran Irigasi, Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) & Kartu Tani serta kegiatan Tanam Massal.

Menteri BUMN Rini Soemarno memastikan, petani di Garut mendapatkan bimbingan mulai dari masa awal tanam, mendapat sarana prasarana dan bibit, serta bimbingan usaha.

Ini tidak terlepas juga dari keterlibatan BUMN dalam pro- gram-program yang terus bersinergi atau bekerja sama dengan kementerian terkait sebagai bagian dari program kewirausaHaan pertanian,” katanya.

Baca juga : Kiai Maruf Tancap Gas Ke Kabupaten Tangerang

Dalam gerakan ini, kata Rini, sejak awal proses tanam petani diupayakan dapat terpenuhi kebutuhan budidaya secara tepat waktu, sehingga petani dapat berproduksi dengan baik. Dalam periode pelaksanaan budidaya tersebut petani akan dibimbing oleh penyuluh pertanian. Sedangkan pada saat panen, hasil gabah akan diserap oleh BUMN pangan.

BUMN, kata dia, akan memBuat Rice Mill Unit (RMU) bersama Mitra Bumdes Nusantara untuk meningkatkan pendapatan petani. Nantinya gabah tersebut diolah dan dikemas sendiri oleh petani. "Ini akan memberikan nilai tambah bagi petani,” katanya.

Di Garut sendiri produksi berasnya pun saat ini sudah meningkat mencapai 6,6 ton per hektar. Program pengadaan RMU ini ditargetkan bisa sele- sai pada Februari. “Rencananya kami akan sediakan RMU di sini, lalu ada juga di Sukabumi, Ci- amis, Tasikmalaya, Purwakarta, Indramayu dan di tempat lain- nya, total ada 50 titik,” ujarnya.

Baca juga : Aspek Keselamatan Tetap Harus Diutamakan

Selain itu, Rini menambahkan, petani juga diberi bantuan berupa KUR dengan bunga 7 persen per tahun. Bantuan ini merupakan salah satu upaya BUMN untuk mendorong perekonomian desa.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, program ini diharapkan dapat membantu petani sehingga lebih mandiri dan memiliki daya tawar lebih baik.

Ujungnya kesejahteraan petani bisa meningkat. Untuk mensukseskan Program Kewirausahaan Pertanian di Jawa Barat tersebut, BNI bekerjasama dengan PT Mitra Bumdes Bersama (MBB). Sampai dengan Desember 2018, aktivitas yang sudah dilakukan meliputi penyediaan saprotan, penyerapan gabah kering panen petani sebanyak 8.099 ton, pen- jualan beras 1.169 ton, hingga penyediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat. (IMA)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :