Dark/Light Mode

Bantu Sektor Pertanian Hulu Hingga Hilir, Pengamat Dukung KUR Pertanian

Senin, 30 Agustus 2021 21:18 WIB
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira. (Foto: Ist)
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian yang dikelola oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bekerjasama dengan perbankan diyakinua dapat membantu petani dalam mengembangkan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir. Hingga saat ini program tersebut terus diminati oleh para petani.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyarankan, selain pemanfaatan yang sudah membantu para petani, KUR pertanian harus dilengkapi dengan kebijakan pendukung lainnya agar lebih efektif.

"Petani diberi pembiayaan KUR, tapi kesulitan mendapat akses pasar yang menguntungkan. Sehingga rentan jatuh kepada tengkulak. Sebagian besar pembiayaan KUR pertanian masih di ladang (on farm), sementara dibutuhkan juga KUR pertanian di proses paska panen (off farm)," ungkapnya dalam keterangannya, Senin (30/8).

Sejauh ini, lanjut Bhima, banyak yang terputus dalam di sektor pertanian ini. Misalnya industri makanan dan minuman yang justru mengambil bahan baku impor. Sedangkan produk hasil perkebunan dijual dalam bentuk mentah atau hanya pengolahan primer.

Baca juga : Kasus Meninggal Di Jakarta Nambah 20, Tingkat Kematian 1,6 Persen

"Kondisi tersebut membuat KUR belum sepenuhnya efektif mendorong output pertanian yang berkualitas," tambahnya.

Tak hanya itu, kata Bhima, di sisi lain, KUR pertanian tanpa inovasi teknologi yang memadai membuat produktivitas pertanian tetap rendah. Pihaknya menyarankan, idealnya penerima KUR pertanian juga masuk dalam program-program inovasi pertanian, mulai dari penerapan teknologi, internet of things (IoT), dan big data sehingga mengurangi proses manual yang tidak efisien.

"Pemerintah juga perlu memastikan KUR pertanian mampu berkorelasi dengan kenaikan ekspor pangan. Seharusnya bisa dievaluasi, kenaikan KUR tiap tahun, dengan naiknya produk ekspor," tambahnya.

Terkait dengan bunga 6 persen yang diberikan, lanjut Bhima, sudah cukup bagus bagi sektor pertanian. Masalah di lapangan menurutnya, bukan soal tingkat bunga, tapi soal plafon KUR tanpa jaminan yang sebaiknya dinaikkan menjadi Rp 100 hingga 150 juta per pengajuan kredit.

Baca juga : Benahi Sektor Ketenagakerjaan Bareng AMHI, Kemnaker Paparkan Ini

"Sebagian besar penyaluran KUR pertanian melibatkan bank, seharusnya lembaga keuangan non-bank juga bisa dilibatkan lebih besar dalam penyaluran KUR karena paham situasi di level mikro atau daerah. Bank penyalur KUR sebaiknya didorong untuk lakukan channeling dengan lembaga keuangan nonbank seperti koperasi tapi tetap memegang prinsip kehati-hatian," paparnya.

Selain itu, Bhima mengatakan, dalam situasi pandemi, sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan sektor pertanian. Apalagi berbagai negara fokusnya saat ini pada ketahanan pangan. Selain penanganan pandemi Covid-19, Indonesia harus berikan stimulus all-out ke sektor pertanian.

"Misalnya mulai dari mendorong teknologi di pertanian, pemberian bantuan pupuk yang lebih efektif, bantuan bibit unggul, sampai mendorong BUMN agar menjadi off-taker dalam menyerap produk hasil pertanian," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Bhima, pemerintah juga disarankan memfasilitasi produk pertanian untuk ekspor. Hambatan seperti sertifikasi mutu produk pertanian di negara tujuan ekspor, sertifikasi pangan organik, sampai dengan hambatan non-tarif bisa dibantu oleh pemerintah.

Baca juga : Partai Bulan Bintang Dukung Kajian Penerapan E-Voting

"Peran marketplace cross-border atau perdagangan digital lintas negara juga perlu dimanfaatkan untuk penetrasi kepasar-pasar yang baru. Kalau petani Indonesia bisa menjual konyaku dari tanaman porang atau petis Ikan dari Madura sampai ke Malaysia dan Vietnam lewat e-commerce kan bagus sekali peluangnya," tutup Bhima. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.