Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pembentukan Holding UMi Masuki Babak Akhir
BRI Kantongi Mayoritas Saham PNM Dan Pegadaian
Selasa, 14 September 2021 06:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Proses pembentukan holding pembiayaan Ultra Mikro (UMi) memasuki babak akhir. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, secara resmi telah memiliki mayoritas saham PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dan PT Pegadaian (Persero).
Proses inbreng (pengalihan saham) tersebut bagian dari proses pembentukan holding pembiayaan UMi. Inbreng ini tidak mengubah porsi kepemilikan Pemerintah atas saham pengendali di BRI. Setelah holding terbentuk, negara tetap memiliki satu lembar saham merah putih seri A atau golden share di Pegadaian dan PNM.
Penandatanganan akta inbreng Holding UMi dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) BRI Sunarso, Dirut PNM Arief Mulyadi, dan Dirut Pegadaian Kuswiyoto, kemarin. Penandatanganan disaksikan langsung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, secara hybrid.
Baca juga : Praktisi Hukum Tolak Rencana Moratorium PKPU Dan Kepailitan
Erick berterima kasih kepada kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam pembentukan holding tersebut. Khususnya, para pimpinan BRI, PNM dan Pegadaian yang legowo alias berbesar hati melakukan transformasi melalui holding.
“Kami melihat, Holding UMi ini positif bagi pengembangan BUMN ke depan. Sama seperti Bank Syariah Indonesia (BSI) yang kemarin sukses,” ucap Erick dalam sambutannya.
Erick menegaskan, transformasi BUMN sudah menjadi sebuah keharusan dan harus terus dikawal agar berjalan dan tepat waktu.
Baca juga : Mentan Dorong Pembentukan Holding BUMN Klaster Pangan Protein
Selain BSI, Erick menyebut transformasi dilakukan PT Pertamina (Persero) melalui subholding-nya, sebagai salah satu perubahan yang sukses. Kini, anggota holding fokus di bisnisnya masing-masing. Diharapkannya, perusahaan minyak dan gas (migas) itu mampu menjadi pemain global. Kementerian BUMN menargetkan Pertamina mempunyai valuasi lebih dari 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.436,6 triliun.
“Sekarang kami sedang menunggu transformasi di PT Pelindo (Persero). Kami punya harapan bisnis peti kemas mereka bisa mendunia,” tutur eks Bos Inter Milan ini.
Erick menuturkan, inisiasi transformasi di BUMN tak hanya semata-mata bagian dari restrukturisasi. Karena sebenarnya, target transformasi mendorong BUMN bisa memberikan kontribusi lebih besar untuk negara.
Baca juga : Mudahkan Akses Untuk Permodalan
“Sekarang krisis ekonomi akibat Covid-19 berdampak bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). Namun dengan holding (UMi), saya pastikan bisa terjadi keberpihakan ekonomi ke UMKM. Pembiayaan lebih murah dan mudah bisa terwujud,” tandas Erick.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya