Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lakukan Modernisasi, Kapasitas Kilang Pertamina Bakal Naik Dua Kali Lipat

Kamis, 16 Mei 2019 13:48 WIB
Direktur Megaproyek Pengolahan & Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang menjadi pembicara utama dalam kegiatan Refining Petrochemicals World (RPW) 2019 di Hotel Westin, Bali. (Foto: Ist)
Direktur Megaproyek Pengolahan & Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang menjadi pembicara utama dalam kegiatan Refining Petrochemicals World (RPW) 2019 di Hotel Westin, Bali. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Proyek modernisasi dan pembangunan kilang Pertamina atau dikenal dengan Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR) akan meningkatkan kapasitas kilang hingga dua kali lipat menjadi 2 juta barrel per hari. Saat ini kapasitas kilang Pertamina 1 juta barrel per hari menjadi 2 juta barrel per hari.

Direktur Megaproyek Pengolahan & Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, Pertamina menjadikan RDMP & GRR sebagai dua fokus inisiatif strategis dalam rangka menuju perusahaan migas kelas dunia. “Sebagai agen utama pengembangan energi nasional di Indonesia, Pertamina bertujuan menjadi perusahaan migas kelas dunia pada tahun 2025,” ujarnya ketika menjadi pembicara utama dalam kegiatan Refining Petrochemicals World (RPW) 2019 di Hotel Westin Bali, Rabu (15/5).

Untuk mencapai standar kelas dunia ini, Pertamina akan meningkatkan kapasitas kilang melalui pembangunan 4 RDMP dan 2 GRR. Perseroan juga sekaligus mengintegrasikannya ke dalam pabrik petrokimia untuk mengembangkan bisnis baru dengan dukungan sumber daya manusia handal, teknologi terkini berkelas dunia serta mengedepankan aspek Health Safety Security Environment (HSSE).

Megaproyek RDMP dan GRR, lanjut Tallulembang, sekaligus akan meningkatkan kemampuan pengolahan crude dari sweet crude menjadi sour crude dengan kandungan sulfur sekitar 2 persen. Selain itu, peningkatan Yield of Valuable menjadi sekitar 95 persen dari sebelumnya 75 persen.

Baca juga : Pengusaha Gula Merah Kerek Produksi 2 Kali Lipat

Kilang Pertamina ini nantinya akan menghasilkan produk BBM yang ramah lingkungan stanar Euro5 serta akan menghasilkan produk Petrochemical berkisar 6.600 Kilotonnes Per Annum (KTPA) dari sebelumnya sebesar 600 KTPA, sehingga bisa mengurangi impor produk petrokimia secara signifikan,” imbuh Tallulembang.

Dengan hadirnya kedua proyek besar ini, lanjut Tallulembang, diharapkan bisa meningkatkan produksi minyak sehingga 100 persen, memenuhi kebutuhan energi nasional, serta mendukung pertumbuhan industri petrokimia dan memperkuat bisnis hilir Pertamina.

Pertamina, imbuh Tallulembang, terus berupaya meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) karena proyek yang dijalankan memiliki kebutuhan material dan jasa dengan standar yang tinggi untuk megaproyek yang saat ini sedang dijalankan Pertamina. Karena itu, Pertamina juga membutuhkan produsen manufaktur dalam negeri agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam berbagai aspek, seperti spesifikasi produk, ketepatan waktu hingga harga.

"RPW 2019 bagi kami merupakan ajang mencari partner yang tepat dalam menjalankan project-project yang kami miliki. Antusiasmenya sangat luar biasa, sehingga kami pun bisa memperoleh opsi dalam berbagai aspek pemilihan partner," ujarnya.

Baca juga : Begini Kesiapan Pertamina Amankan Stok LPG Selama Bulan Ramadhan 2019

RPW 2019 mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, salah satunya Dempsey Robby Kambey, GM Asset Management PT Kreasindo Resources Indonesia. Menurutnya, kegiatan ini sangat positif, sehingga ia bisa melihat sejauh mana perkembangan bisnis refinery dan pertrokimia saat ini, khususnya mengenai dua megaproyek yang saat ini dimiliki Pertamina.

“Kami pun mempunyai kesempatan untuk menyampaikan kapabilitas yang kami miliki sebagai perusahaan dalam negeri,” ujar Dempsey.

Hal senada diungkapkan Timbul P. Gurning, dari JMJ Associates yang merupakan konsultan Keselamatan Kerja Global. Menurutnya, Pertamina memiliki proyek luar biasa yang juga harus didukung oleh aspek HSSE yang mumpuni. Kesempatan ini menjadi ajang bagi perusahaan untuk menyampaikan kapabilitasnya dalam mengelola aspek HSSE.

Sementara itu, Sebastian Huchette dari Axens Solution mengatakan, kegiatan RPW 2019 bisa saling membuka berbagai kesempatan kerja sama lainnya dengan Pertamina. Paul Allan dari Honeywell UOP juga menyampaikan apresasi atas ajang RPW 2019. Menurutnya, kegiatan ini merupakan sarana untuk membangun network satu sama lain dan menjajaki aneka kemungkinan kerjasama.

Baca juga : Hari Ini, Citilink Terbang Perdana Ke Bandara YIA

“Pertamina dan Honeywell UOP punya sejarah kerjasama yang panjang, dan tentunya kami sangat membuka kesempatan jika ada berbagai kemungkinan kerjasama pengembangan lainnya,” ujar Paul.

Sebagaimana diketahui, RPW 2019 merupakan ajang bagi para pemimpin & pelaku industri Minyak & Gas (Migas), khususnya di bidang Refinery & Petrochemicals untuk membahas tantangan, peluang hingga tren pasar bertujuan sebagai sarana mencari solusi dalam berbagai permasalahan yang umun ditemui dalam sektor ini.

Kegiatan ini terbagi dalam Sesi Pleno Eksekutif dan Diskusi Panel menghadirkan 40 Pembicara dari dalam dan luar negeri serta diikuti 350 peserta yang berkecimpung dalam bisnis Refinery & Petrochemicals, Engineering Procurement and Construction (EPC) hingga penyedia teknologi.

Mengusung tema “Transformasi Digital dan Inovasi Proses untuk Masa Depan Hilir yang Berkelanjutan", kegiatan ini menjadi ajang bagi Direktorat Megaproyek & Pengolahan Petrokomia Pertamina untuk menyampaikan berbagai proyek besar Pertamina sesuai dengan target yang ingin dicapai. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.