Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
87,5 Persen Usaha Terpuruk Akibat Covid
Digitalisasi Kunci UMKM Bertahan Dari Pandemi
Jumat, 1 Oktober 2021 06:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sebanyak 87,5 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terpuruk akibat pandemi Covid-19. Sisanya, 12,5 persen UMKM bertahan, karena cepat bertransformasi ke digital.
Kemampuan bertahan UMKM juga dibantu dengan berbagai kebijakan stimulus pemerintah. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah selalu hadir membantu UMKM bangkit.
Salah satunya lewat peran Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara), yang telah menjalankan program restrukturisasi kredit kepada UMKM.
Menurut catatannya, UMKM yang berhasil direstrukturisasi mencapai 65 persen dari Rp 411 triliun, atau sekitar Rp 267 triliun.
Baca juga : PMI Apresiasi Kiprah Pertamina Selama Pandemi
“Ini angka yang besar. Kami ingin pastikan UMKM didampingi, supaya pasca Covid-19, UMKM bisa berubah dan bangkit,” kata Erick saat talk show Bangkit Bareng secara virtual, Selasa (28/9).
Tak cuma itu, perusahaan pelat merah lainnya juga menggebrak dengan melakukan Holding Ultra Mikro (UMi). Holding ini melibatkan tiga BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Holding ini membuktikan keseriusan pemerintah berpihak pada UMKM.
“Benchmarking negara tetangga, porsi UMKM-nya sudah 55 persen, Korea Selatan 80 persen, kita masih 20 persen. Makanya, keberpihakan UMKM harus naik ke 30 persen pada 2024. Dari 57 juta nasabah, sekitar 52 persennya belum ada akses pendanaan secara formal,” beber Erick.
Karena itu Erick ingin konsep UMi dibawa ke event G20. Di sana pemerintah akan memamerkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan dari UMKM dan gotong-royong semua pihak.
Baca juga : Dirjen Adwil Kemendagri Tegaskan Akurasi Data, Jadi Kunci Kebijakan Yang Efektif
Mantan Bos Inter Milan itu mengklaim, Holding UMi akan membuat bunga pinjaman semakin rendah dan pelayanan lebih baik. Sehingga UMKM bisa cepat naik kelas.
“Diharapkan terjadi snow ball, yang semakin besar efeknya dibandingkan negara tetangga. Ini yang ingin kami pastikan, negara hadir, BUMN hadir lewat program yang dekat dengan rakyat,” imbuh Erick.
Di kesempatan sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, meski terpuruk, UMKM mampu mencatatkan pertumbuhan digital yang signifikan.
Selama kurang lebih 1,5 tahun terakhir, UMKM yang terhubung ke market digital tumbuh 27 persen. Atau 15,9 juta UMKM tumbuh 100 persen lebih. Terutama UMKM di sektor makanan, minuman dan seni.
Baca juga : Wapres Tekankan Vaksinasi Kunci Keberhasilan Penanganan Pandemi Covid
Teten bilang, UMKM mampu bertahan, salah satunya karena ada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan restrukturisasi, yang dianggap sudah tepat sasaran.
“Subsidi pajak dan modal kerja juga terus diberikan. Ini terbukti mampu berkontribusi dan membuat UMKM bertahan,” ucap Teten.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya