Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pelaku Usaha Dukung Pemerintah Kendalikan Impor Dan Harga Baja

Selasa, 5 Oktober 2021 19:40 WIB
Baja untuk konstruksi bangunan. (Foto: Ist)
Baja untuk konstruksi bangunan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri baja nasional masih mengalami tantangan yang signifikan, salah satunya disebabkan oleh masih tingginya impor baja yang masuk ke Indonesia. Ihwal ini, pelaku industri berharap pemerintah dapat memperhatikan tren pertumbuhan impor besi dan baja.

Pengurus Asosiasi Pengusaha Konstruksi Besi dan Baja Indonesia (APKBBI) Slamet Riyadi mengatakan, sektor industri logam mampu tumbuh di tengah gempuran pandemi Covid-19. Pertumbuhan ini, setali tiga uang dengan meningkatnya sektor kontruksi.

"Persoalan impor baja ini adalah bentuk kegagalan industri dalam negeri yang tidak mampu menyediakan bahan baku baja di dalam negeri," ujar Slamet dalam webinar Dampak Importasi Besi dan Baja terhadap Industri dalam Negeri di Masa Pandemi 2021 di Jakarta, Selasa (5/10).

Untuk itu, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah di sektor pengembangan industri logam. Misalnya, upaya supply-demand yang terukur merupakan faktor kunci tingginya laju pertumbuhan tersebut.

Baca juga : Dugaan Permintaan Haji Isam Kondisikan Pajak Jhonlin Baratama

"Kalangan pengusaha memandang kebijakan pemerintah menjaga keseimbangan pasok dan kebutuhan baja nasional saat ini sudah tepat untuk menjaga laju pertumbuhan. Harapannya, ini terus dilakukan secara konsisten di masa mendatang," katanya.

Sementara itu, pakar marketing Adman Nursal mengatakan, rata-rata perusahaan besi dan baja khawatir dengan tingginya arus impor besi dan baja di Tanah Air. Apabila pemerintah tidak segera melakukan antisipasi, bisa gawat.

"Dari data yang ada impor baja masih cukup tinggi. Bila melihat kondisi hari ini, impor baja kecenderungannya kembali meningkat dan dikhawatirkan akan terus berlanjut di sepanjang tahun 2021," ujar Adman Nursal.

Adman Nursal juga mengatakan, impor besi dan baja mengganggu keberlanjutan industri baja nasional. 

Baca juga : Gus Jazil Minta Pemerintah Lestarikan Tari Topeng Cirebon

"Di sini pemerintah harus menjamin kelangsungan usaha demi mendorong pertumbuhan perekonomian nasional," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Direktorat Industri Logam Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Rizky Aditya Wijaya mengatakan, pemerintah masih membuka keran impor lantaran tidak semua produsen lokal dapat memenuhi kebutuhan industri besi dan baja nasional.

"Jadi ada spek tertentu yang belum bisa dipenuhi oleh industri lokal. Nah, besi dan baja yang tidak bisa dipenuhi industri lokal itu kita melakukan import. Seperti halnya permintaan untuk industri otomotif hingga permesinan," kata Rizky.

Kendati demikian, pemerintah telah menyiapkan roadmap untuk industri besi dan baja untuk ke depannya.

Baca juga : Pemerintah Uji Coba PPKM Level 1 Di Kota Blitar

"Salah satu target kita adalah mendorong industri besi lokal untuk bisa menghasilkan spek besi yang belum sesuai kebutuhan. Selain itu, pemerintah juga mencoba menstabilkan gejolak harga besi, sehingga para produsen dan pelaku usaha mendapatkan kepastian. Kita targetkan semua itu tercapai di akhir tahun ini," ucap Rizky. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.