Dark/Light Mode

Penjelasan Ahli Gizi Mengenai Persepsi Keliru Makanan Beku Dan SKM

Jumat, 1 Oktober 2021 15:35 WIB
Susu kental manis (Foto: Istimewa)
Susu kental manis (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perubahan pola konsumsi masyarakat semakin marak, tidak terkecuali pangan olahan yang dibekukan sampai produk-produk olahan susu seperti susu kental manis. Banyak mitos dan pemahaman yang asumtif dan bahkan kadang menyesatkan seperti persepsi bahwa makanan beku tidak sehat dan menurun kadar gizinya, bahkan sampai missleading bahwa produk olahan susu tidak boleh diseduh air hangat.

Pakar gizi senior dari Rumah Sakit Medistra, dr. Cindiawati J Pudjiadi memberikan pandangan terkait mitos tersebut. Kata dia, pangan olahan tetap aman dikonsumsi bila sesuai kebutuhan gizi dan proses produksinya higienis.

Dia menekankan, saat ini olahan siap santap menjadi pilihan dalam memenuhi asupan nutrisi harian. Misalnya, produk olahan dengan kemasan vakum memiliki daya tahan lebih baik, apalagi bila dibekukan setelahnya.

"Produk olahan pangan baik yang beku maupun kemasan vakum tetap aman dikonsumsi selama konsumen cermat memilih produsen yang memastikan proses produksi higienis dan aman. Lebih baik lagi, bila ada izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) atau registrasi produk industri rumah tangga (P-IRT)," jelas dr. Cindy.

Mengenai polemik susu kental manis (SKM), alumni spesialis gizi klinik di Universitas Indonesia ini menjelaskan, bahwa sebagian besar produk susu dan olahannya dapat mengikuti saran penyajian, baik itu dilarutkan dengan air hangat maupun dipakai sebagai pelengkap campuran makanan/minuman seperti teh atau kopi seperti pada klarifikasi BPOM yang dimuat beberapa hari lalu.

"Terkait atau boleh tidaknya diseduh, rasanya bukan masalah. Apalagi hampir semua produk susu memiliki saran penyajian dilarutkan dengan air hangat. Masyarakat perlu tahu berapa kebutuhan nutrisi yang diperlukan dan tidak mengkonsumsi secara berlebihan," ucapnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.