Dark/Light Mode

BPIP Kelarin 15 Buku Materi Pembinaan Ideologi Pancasila

Sabtu, 2 Oktober 2021 18:24 WIB
Kantor BPIP. (Foto: ist)
Kantor BPIP. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah menyelesaikan buku tes yang berisi materi pembelajaran ideologi Pancasila. Buku yang diperuntukan mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi itu kini masih menunggu penetapan Presiden Jokowi. 

Direktur Standarisasi Materi dan Metode Aparatur Negara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Aris Heru Utomo mengatakan, buku tersebut telah diserahkan ke Kementerian Sekretaris Negara. Buku yang berisi  materi pembinaan ideologi Pancasila untuk PAUD, sekolah dasar, sekolah menengah, hingga perguruan tinggi, itu  siap diajarkan. "Saat ini sedang ditinjau dan menunggu ditetapkan  oleh presiden,” kata Aris saat dikontak, Jumat (1/10). 

Aris mengatakan, penyelesaian sebanyak 15 buku teks tersebut merupakan upaya BPIP untuk membumikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda melalui pendekatan formal, yakni bangku pendidikan.

Baca juga : Ini Deretan Artis Yang Akan Meriahkan Pembukaan PON XX Papua

Mengutip dari laman resmi BPIP, sebanyak 120 tenaga ahli dari berbagai bidang dan lintas agama merupakan tim penyusun 15 Buku Ajar Pancasila. Struktur penyampaian materi akan terdiri atas 30 persen teori dan 70 persen praktik. “Kami berusaha mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan,” jelasnya.

Menurut Aris, Pancasila tidak lagi menghadapi tantangan berupa pemberontakan-pemberontakan fisik seperti pada masa lalu. Saat ini, Pancasila menghadapi tantangan-tantangan baru seperti radikalisme, korupsi, kesenjangan keadilan sosial, dan ideologi transnasional yang marak berkembang di era digital.

BPIP menyadari bahwa generasi muda merupakan komponen terbesar penduduk Indonesia dan mayoritas aktif menggunakan media sosial. Mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila merupakan upaya pemerintah melalui BPIP untuk melindungi generasi muda dari paparan nilai-nilai ideologi transnasional yang berkembang di era digital.

Baca juga : BPIP Ajak UNS Perkokoh Pancasila

“Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat, memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara. Karena itu, generasi muda harus memahami dan mengamalkan nilai Pancasila agar tidak terpengaruh,” tutur Aris. 

Generasi muda akan menjadi penerus estafet kepemimpinan bangsa. Oleh sebab itu, penting bagi pemerintah untuk mencegah generasi muda terjerumus pada ideologi dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila.

“Mengganti Pancasila sama saja dengan mengubah NKRI. Mari kita bersama-sama membumikan nilai-nilai Pancasila di ruang publik dan meneguhkan Kesaktian Pancasila untuk persatuan dan kesatuan bangsa," tutup Aris. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.