Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Di Level 3,5 Persen

Selasa, 19 Oktober 2021 15:32 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Foto: ist)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (repo rate) sebesar 3,5 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.

Keputusan itu diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18-19 Oktober 2021.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca juga : Bank Dunia Ngarep Donasi China Untuk Negara Miskin

"BI juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut," ucapnya dalam pengumuman hasil RDG BI secara virtual, Selasa (19/10).

Menurut Perry, pemulihan ekonomi global berlanjut namun lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS), China dan Jepang lebih rendah dari perkiraan. Ini sejalan dampak kenaikan kasus varian delta Covid-19, serta gangguan rantai pasokan dan energi global.

"Perbaikan ekonomi domestik tetap berlanjut. Pada triwulan III-2021, kinerja perekonomian diperkirakan terus membaik," imbuh Perry.

Baca juga : Ini Beda Gaya Sepakbola Indonesia Dan Portugal Versi Playmaker Bali United

Perbaikan tersebut utamanya, didukung kinerja ekspor yang tetap tinggi serta aktivitas konsumsi dan investasi yang kembali meningkat sejalan pelonggaran pembatasan mobilitas.

Perry membeberkan, BI terus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui berbagai langkah meliputi, pertama, melanjutkan kebijakan nilai tukar rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.

Kedua, BI berupaya melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stance kebijakan moneter akomodatif. Ketiga, melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif dengan mempertahankan rasio Countercyclical Capital Buffer (CCyB) sebesar nol persen.

Baca juga : Saling Percaya, Modal Simic Cetak Gol Buat Persija

Selain itu, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) pada kisaran 84-94 persen dengan parameter disinsentif batas bawah sebesar 80 persen (1 September-31 Desember 2021) dan 84 persen (sejak 1 Januari 2022), serta rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 6 persen dengan fleksibilitas repo sebesar 6 persen, dan rasio PLM Syariah sebesar 4,5 persen dengan fleksibilitas repo sebesar 4,5 persen.

Selanjut keempat, BI melanjutkan pelonggaran ketentuan Uang Muka Kredit/Pembiayaan Kendaraan Bermotor menjadi paling sedikit nol persen, untuk semua jenis kendaran bermotor baru.

"Kebijakan ini untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari 2022 sampai dengan 31 Desember 2022," terang Perry.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.