Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Capai Carbon Neutral 2060, Ini Strategi PLN Lakukan Dekarbonisasi

Minggu, 31 Oktober 2021 20:34 WIB
Capai Carbon Neutral 2060, Ini Strategi PLN Lakukan Dekarbonisasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Menuju Indonesia yang lebih hijau, PT PLN (Persero) melakukan transisi energi, berinovasi melakukan dekarbonisasi guna mencapai Carbon Neutral 2060.

Upaya ini tergambar dari peta jalan (roadmap) skenario Zero Carbon 2060.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, tidak hanya dari sisi pasokan, dari sisi demand, PLN secara aktif mendorong penggunaan energi listrik yang ramah lingkungan kepada masyarakat.

Selain dengan memberikan kemudahan dan stimulus listrik bagi pelanggan, PLN berkomitmen untuk terus menyempurnakan ekosistem kendaraan listrik dan kompor induksi.

PLN memberikan insentif kepada pengguna kendaraan listrik berupa biaya penyambungan guna tambah daya listrik di rumah.

Baca juga : Wapres Dorong Kebangkitan Ekonomi Syariah Melalui Peran Santri

PLN juga memberikan diskon tarif listrik selama tujuh jam (Pukul 22.00 s.d. 05.00) khusus untuk pengisian daya kendaraan listrik di rumah.  

Per Oktober 2021, PLN telah menyediakan 47 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sampai dengan akhir 2021, Zulkifli menargetkan penambahan 67 unit SPKLU baru lagi.  

Di samping itu, PLN juga aktif mengajak pihak ketiga untuk bekerja sama membuka SPKLU dengan menghadirkan website khusus untuk layanan kemitraan.

Melalui website ini nantinya para badan usaha yang hendak turut serta dalam membangun SPKLU bisa mendaftar melalui kanal tersebut.  

Baca juga : Penari Barong Bali Sebut Sandi Pemimpin Idaman Kaum Milenial

"PLN siap melaksanakan tugas sebagai penggerak dan pionir perubahan transportasi berbasis fosil menjadi berbasis energi bersih. Menggantikan kendaraan BBM dengan kendaraan listrik. PLN bahkan telah menyiapkan ekosistem sejak hari ini. Dan siap menggandeng mitra strategis mendukung penguatan ekosistem kendaraan listrik," ucap Zulkifli.

Sementara dari sisi supply, saat ini, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) masih mendominasi sistem pembangkitan PLN dengan kontribusi sekitar 68 persen.

Tahapan monetisasi pembangkit berbasis batu bara hingga 2056 akan dilaksanakan bersamaan dengan pembangunan pembangkit EBT.  

Zulkifli menjabarkan, mulai 2030 PLN akan memasuki tahap pertama mempensiunkan pembangkit fosil tua yang sub-kritikal sebesar 1 gigawatt (GW).

Kemudian pada 2035 memasuki tahap kedua, PLN akan kembali mempensiunkan PLTU sub-kritikal sebesar 9 GW.  

Baca juga : Belajar Dari Strategi Kemenangan Nabi (2)

Tahap ketiga pada 2040, PLN akan mempensiunkan PLTU yang super critical sebesar 10 GW. Lima tahun berikutnya, PLN akan melaksanakan pemensiunan PLTU ultra super critical tahap pertama sebesar 24 GW.

Dan setelah itu, pada 2055 tahap pemensiunan super critical terakhir sebesar 5 GW. Adapun pada periode 2030 hingga 2056, PLTU akan digantikan dengan energi baru terbarukan secara bertahap.  

"PLN siap menjalankan tugas mulia, yaitu menyediakan ruang hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang. PLN akan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki, manusia, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kapital seoptimal mungkin untuk menjalankan tugas tersebut," ujar Zulkifli.  
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.