Dark/Light Mode

Di Depan DPD, Risma Jabarkan 2 Strategi Penanganan Kemiskinan

Selasa, 21 September 2021 17:27 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat rapat di hadapan anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung DPR, Selasa (21/9).(Foto: Dok. Kemensos)
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat rapat di hadapan anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung DPR, Selasa (21/9).(Foto: Dok. Kemensos)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memaparkan strategi Kementerian Sosial mengakselerasi penanganan kemiskinan. Secara umum, strategi tersebut bertumpu pada dua pilar utama yakni meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran. 

Hal ini disampaikan Risma di hadapan anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung DPR, Selasa (21/9).

Risma menyatakan, peningkatan pendapatan dilakukan dengan menghidupkan “mesin kedua” perekonomian. Pelakunya bisa ibu atau bapak di dalam rumah tangga. “Untuk menghidupkan 'mesin kedua' bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan kerja atau meningkatkan kemampuan kewirausahaan.

Baca juga : Syarat Pelaku Perjalanan Tak Berubah, Berikut Rinciannya

Dengan demikian, Risma mengatakan dalam keluarga tersebut pasangan suami istri sama-sama memiliki kegiatan produktif.

Raker dipimpin Wakil Ketua DPD Evi Apita Maya, yang dihadiri secara fisik oleh 19 anggota dan sisanya secara daring. Hadir mendampingi Mensos para pejabat Eselon 1 Kemensos dan jajaran.

Dalam paparannya, Risma menyampaikan pemerintah fokus pada program untuk menekan pengeluaran keluarga miskin dan rentan seperti pengeluaran sehari-hari yang menyangkut kebutuhan sandang, pangan dan papan.

Baca juga : HNW Dorong DPR Bikin Pansus Kasus Penyerangan Tokoh Agama

“Di sini pemerintah mengurangi beban ekonomi melalui keberpihakan penerapan kebijakan subsidi secara proporsional dan dengan bantuan sosial yang mencakup kebutuhan pokok (sembako) dan kesehatan serta pendidikan,” ujar Risma.

Untuk meningkatkan pendapatan, Kemensos menghubungkan penerima manfaat yakni pemulung, gelandangan dan pengemis dengan dunia kerja, melalui peningkatan kewirausahaan sosial.

Selain itu dalam mengurangi biaya sekolah serta perawatan kesehatan ibu hamil dan balita, Kemensos mengintervensi keluarga miskin dengan Program Keluarga Harapan (PKH). “Dalam PKH ada komponen anak sekolah, pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil dan balita,” ujar Risma.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.