Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Realisasikan Target Net Zero Emission

ESDM Akan Kurangi PLTU Batubara Sebelum 2030

Senin, 8 November 2021 06:40 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif (Tengah) dalam peluncuran Net Zero World pada COP ke-26 di Glasgow, United Kingdom, Rabu (3/11). (Foto: Istimewa).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif (Tengah) dalam peluncuran Net Zero World pada COP ke-26 di Glasgow, United Kingdom, Rabu (3/11). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengurangi operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara dalam jumlah besar sebelum tahun 2030. Langkah tersebut dilakukan untuk merealisasikan target rendah karbon (net zero emission).

Keterangan tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Menurut Arifin, Indonesia menargetkan netral karbon pada 2060 atau lebih cepat. Dan, memiliki target penurunan emisi nasional tahun 2030.

Baca juga : Persiapkan PTM, Frisian Flag Kampayekan Gerakan Nusantara 2021

“Dengan mempertimbangkan peralihan lanskap energi global menuju ekonomi rendah karbon dan Net Zero Emission, Indonesia melakukan exercise sekitar 9,2 Gigawatt (GW) Pembangkit Listrik Tenaga Uap dapat diberhentikan lebih awal sebelum tahun 2030,” ungkap Arifin dalam keterangan persnya, kemarin.

Rinciannya, sebanyak 5,5 GW dari PLTU akan dipensiunkan lebih dini tanpa adanya penggantian dari pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT).

Baca juga : Targetkan Net Zero Emission, Ini Peta Jalan RI Menuju 2060

Jumlah ini akan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 36 juta ton dengan total investasi yang dibutuhkan sebesar 26 miliar dolar AS, atau Rp 372 triliun.

Sisanya 3,7 GW atau sekitar 40 persen akan dipensiunkan dan diganti dengan pembangkit listrik EBT. Angka ini akan berkontribusi pada pengurangan emisi total sebesar 53 juta ton CO2.

Baca juga : Syarief Hasan Dorong Pemerintah Kurangi Utang Dan Jaga Keberlanjutan Fiskal

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang ini menuturkan, untuk merealisasikan itu, Indonesia akan bekerja sama dengan mitra internasional dalam lima hal penting. Yakni, kerja sama technology sharing dan capacity building, bantuan teknis dan akses teknologi terkini, penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan investasi di bidang EBT, efisiensi energi dan proyek infrastruktur.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.