Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Inovasi Berkonsep Harm Reduction Bisa Kurangi Bahaya Kesehatan
Rabu, 11 November 2020 19:36 WIB
![Ketua Koalisi Indonesia Bebas Tar, Ariyo Bimmo. (Istimewa) Ketua Koalisi Indonesia Bebas Tar, Ariyo Bimmo. (Istimewa)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Produk hasil pengembangan inovasi dan teknologi yang menerapkan konsep harm reduction atau pengurangan risiko sudah marak di Indonesia.
Ketua Koalisi Indonesia Bebas Tar, Ariyo Bimmo menjelaskan kehadiran produk-produk tersebut untuk membantu masyarakat mengurangi bahaya terhadap lingkungan maupun kesehatan.
“Mobil listrik mengurangi polusi dan hemat bahan bakar berarti baik buat lingkungan secara umum. Kemudian masih ada energi terbarukan dan hal yang cukup baru adalah produk penghantar nikotin,” kata Bimmo dalam seminar Metode Pengurangan Bahaya untuk Mendukung Kesehatan Publik, kemarin.
Menurutnya inovasi untuk pengurangan risiko tembakau yang makin marak di Indonesia perlu didukung. Sejauh ini rokok sudah terbukti dianggap menimbulkan dampak yang mengganggu lingkungan dan kesehatan.
Di dalam rokok mengandung zat yang dinamakan Total Aerosol Residue (TAR). Dalam riset yang dilakukan Nicole Wolverton menyebutkan bahwa TAR bersifat toksik.
Sehingga berpotensi merusak paru-paru melalui berbagai proses biokimia dan mekanis. Sebab itu sekarang banyak produk pengurangan resiko tembakau serta TAR.
Baca juga : Mudik Dan Liburan Rawan Kerek Penularan Corona
Bimmo melanjutkan, produk penghantar nikotin yang tidak mengerikan seperti rokok biasa ada banyak ragamnya. Mulai dari nicotine replacement therapy, dan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, snus, hingga produk tembakau yang dipanaskan.
Ini jadi pilihan bagi mereka yang ingin menjauhkan dari rokok. Kata dia, tujuan hadirnya produk-produk ini untuk meminimalkan dampak bagi kesehatan terkait dengan penggunaan produk tembakau.
"Riset-riset terhadap produk ini sudah ada dari berbagai belahan dunia dan dikeluarkan oleh pihak yang independent dan kredibel,” katanya.
Baca juga : Menpora : Persatuan Jadi Kunci Menjaga Keselamatan Bangsa
Salah satu contoh riset yang dipaparkan Bimmo adalah kajian ilmiah dari Public Health England, divisi dalam Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris pada 2018 lalu.
Dalam riset yang berjudul Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018, dinyatakan bahwa produk tembakau alternatif lebih rendah risikonya hingga 95 persen dibandingkan rokok konvensional.
“Inggris sudah menyatakan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik serta produk tembakau dipanaskan, lebih rendah risikonya hingga 95 persen dan sudah diterapkan oleh pemerintahnya menjadi suatu kebijakan,” ucap Bimmo.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya