Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Inovasi Berkonsep Harm Reduction Bisa Kurangi Bahaya Kesehatan

Rabu, 11 November 2020 19:36 WIB
Ketua Koalisi Indonesia Bebas Tar, Ariyo Bimmo. (Istimewa)
Ketua Koalisi Indonesia Bebas Tar, Ariyo Bimmo. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Produk hasil pengembangan inovasi dan teknologi yang menerapkan konsep harm reduction atau pengurangan risiko sudah marak di Indonesia.

Ketua Koalisi Indonesia Bebas Tar, Ariyo Bimmo menjelaskan kehadiran produk-produk tersebut untuk membantu masyarakat mengurangi bahaya terhadap lingkungan maupun kesehatan.

“Mobil listrik mengurangi polusi dan hemat bahan bakar berarti baik buat lingkungan secara umum. Kemudian masih ada energi terbarukan dan hal yang cukup baru adalah produk penghantar nikotin,” kata Bimmo dalam seminar Metode Pengurangan Bahaya untuk Mendukung Kesehatan Publik, kemarin.

Baca juga : Sosialisasi 4 Pilar MPR Ke Santri Dan Mahasiswa UIN Surabaya, Bamsoet Ajak Jaga Persatuan

Menurutnya inovasi untuk pengurangan risiko tembakau yang makin marak di Indonesia perlu didukung. Sejauh ini rokok sudah terbukti dianggap menimbulkan dampak yang mengganggu lingkungan dan kesehatan.

Di dalam rokok mengandung zat yang dinamakan Total Aerosol Residue (TAR). Dalam riset yang dilakukan Nicole Wolverton menyebutkan bahwa TAR bersifat toksik.

Sehingga berpotensi merusak paru-paru melalui berbagai proses biokimia dan mekanis. Sebab itu sekarang banyak produk pengurangan resiko tembakau serta TAR.

Baca juga : Mudik Dan Liburan Rawan Kerek Penularan Corona

Bimmo melanjutkan, produk penghantar nikotin yang tidak mengerikan seperti rokok biasa ada banyak ragamnya. Mulai dari nicotine replacement therapy, dan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, snus, hingga produk tembakau yang dipanaskan.

Ini jadi pilihan bagi mereka yang ingin menjauhkan dari rokok. Kata dia, tujuan hadirnya produk-produk ini untuk meminimalkan dampak bagi kesehatan terkait dengan penggunaan produk tembakau.

"Riset-riset terhadap produk ini sudah ada dari berbagai belahan dunia dan dikeluarkan oleh pihak yang independent dan kredibel,” katanya.

Baca juga : Menpora : Persatuan Jadi Kunci Menjaga Keselamatan Bangsa

Salah satu contoh riset yang dipaparkan Bimmo adalah kajian ilmiah dari Public Health England, divisi dalam Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris pada 2018 lalu.

Dalam riset yang berjudul Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018, dinyatakan bahwa produk tembakau alternatif lebih rendah risikonya hingga 95 persen dibandingkan rokok konvensional.

“Inggris sudah menyatakan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik serta produk tembakau dipanaskan, lebih rendah risikonya hingga 95 persen dan sudah diterapkan oleh pemerintahnya menjadi suatu kebijakan,” ucap Bimmo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.