Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Islam Nusantara Foundation Ajak Masyarakat Jaga Ketahanan Pangan
Kamis, 26 Mei 2022 20:32 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pasca pandemi covid-19, ancaman krisis pangan yang saat ini dihadapi banyak negara di dunia, baik karena cuaca ekstrim, konflik, perang, guncangan ekonomi, hal tersebut menjadi perhatian Pengasuh Pesantren Ekonomi Darul Uchwah, Dr. KH Marsudi Syuhud pada acara Halal bi Halal Islam Nusantara Foundation (INF), yang dilanjutkan dengan diskusi di Pesantren Tahfidz Darul Uchwah Depok, Rumah Batu, Jalan Manggis Nomor 11 Rangkapan Jaya Pancoran Mas Depok, Rabu (25/5).
“Islam Nusantara Foundation, kita lahir dari umat untuk umat yang kita akan terus menerus mendampingi masyarakat dari beberapa hal. Ketika dunia krisis pangan, maka sesungguhnya itu adalah menjadi opportunity bagi bangsa Indonesia. Karena di Indonesia, 24 jam, 12 bulan, 1 tahun 12 jam 1 hari 1 malam itu bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan. Ketika di negara barat, itu menanamnya hanya 6 bulan. Karena di sana ada musim yang tidak bisa tanam. Karena dingin di Indonesia, 24 jam, 12 bulan 1 tahun ini bisa bekerja dan lahannya bisa dikerjakan untuk usaha,” jelas Marsudi Syuhud.
Baca juga : Gandeng Fotogtafer Profesional, Canon Ajak Masyarakat Jajal EOS R System
“Maka ketika ada krisis pangan, Islam Nusantara Foundation mengajak kepada seluruh warga bangsa untuk turut memikirkan kelangkaan atau kekurangan pangan ini. Dengan menanam yang kemudian bisa dijadikan persediaan makanan. Tidak sekedar hanya di Indonesia, tapi termasuk di luar negeri,” imbuhnya.
Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation, Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj, MA hadir dalam acara Halal bi Halal dan menjadi pembicara utama dalam diskusi tersebut. Acara tersebut juga dapat disaksikan di kanal YouTube NU Channel.
Baca juga : Pakar IPB: PMK Bisa Dikendalikan, Masyarakat Harus Jaga Kondisi Tetap Kondusif
Sementara itu, Ketua Harian Islam Nusantara Foundation, Helmy Faishal Zaini mengatakan, era saat ini adalah era metaverse, yang menyatukan manusia dengan mesin dan era energi baru. Di Barat orang mengembangkan digitalisasi. Dan di Timur mulai dikembangkan sumber energi Helium dari bulan, yang dalam jumlah sedikit tapi mampu menghasilkan energi dalam jangka waktu lama.
“Sementara kita masih sibuk urusan minyak goreng. Jadi ini kesenjangan peradabannya luar biasa. Maka Islam Nusantara Foundation, kita hadir dengan kajian-kajian dengan upaya kita memberikan pencerahan-pencerahan. Bahwa hakikatnya kita ada ini adalah ada. Kita akan mengadakan serial diskusi di kantor Islam Nusantara Foundation. Seperti diskusi ekonomi, dengan menghadirkan para pakar dibidangnya,” pungkasnya. [ARM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya