Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Silaturahmi Lebaran, Kearifan Lokal Maknai Ajaran Agama Untuk Jaga Kerukunan Bangsa

Senin, 16 Mei 2022 10:40 WIB
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Windan, Sukoharjo, KH Mohammad Dian Nafi. (Foto: Istimewa)
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Windan, Sukoharjo, KH Mohammad Dian Nafi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Syawal bagi umat Muslim adalah bulan silaturahmi. Tradisi mudik ke kampung halaman, halal bihalal, saling memaafkan, dan berkumpul bersama menjadi tradisi unik dalam memaknai hari kemenangan sepanjang Syawal. Tradisi dan kearifan lokal seperti ini dalam memaknai ajaran agama menjadi penting untuk mengikat persaudaraan dan solidaritas di tengah keragaman bangsa.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Windan, Sukoharjo, KH Mohammad Dian Nafi, mengatakan bahwa silaturahmi memiliki andil besar dalam mendukung kerukunan dan penerimaan terhadap keragaman. Silaturahmi juga modal besar untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan.

Baca juga : Jalin Silaturahmi Untuk Hapuskan Kebencian Dan Intoleransi

“Bangsa Indonesia terdiri atas 1.340 suku bangsa. Perjuangan bangsa Indonesia berhasil karena bisa menyingkirkan sikap-sikap negatif seperti kebencian dan intoleransi sejak awal. Dan bangsa Indonesia diuntungkan kebiasaannya untuk mendewasakan diri dengan berbagai perjumpaan,” ujar Kiai Mohammad Dian Nafi, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (16/5).

Dia melanjutkan, hal tersebut dibuktikan dengan berbagai kekuatan asing yang telah masuk silih berganti ke dalam masyarakat suku Indonesia tak mampu menggeser kearifan lokal bangsa. Itu tidak lepas dengan kerjasama antarsuku yang selalu terjalin dengan baik sehingga menjadi kekuatan bangsa untuk mempertahankan kepribadian luhur Indonesia.

Baca juga : Silahturahmi Keberagaman Untuk Toleransi Dan Kerukunan

Ia menilai, ada kekuatan yang terus berkembang, yaitu kesadaran sebagai sebuah himpunan besar yang lebih kuat, yaitu bangsa Indonesia yang terjalin melalui silaturahmi. Kendati demikian, tetap dibutuhkan upaya konkret yang positif untuk memperkuat, mempererat persaudaraan kebangsaan dan saling mengenal. 

Upaya itu untuk menebalkan imunitas, khususnya dari paham intoleransi dan radikalisme. “Untuk memperkuat dan mempererat persaudaraan kebangsaan bisa melalui pengamalan agama, pendidikan, kehidupan sehari-hari, dan penegakan norma di antara masyarakat,” tutur Kiai Dian Nafi.

Baca juga : Silaturahmi Virtual, Menteri Basuki Sapa Kepala Balai PUPR Di 34 Provinsi

Menurutnya, dalam ajaran agama, selalu ada segi-segi yang memperkuat kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, kerja sama, kepedulian dan perdamaian. Tidak hanya itu, pengamalan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa juga mencegah masyarakat kehilangan kekuatan sebagai sebuah bangsa.

Kiai Dian Nafi menilai, tradisi mudik yang identik dengan momen Lebaran, memiliki fungsi psikososial untuk memulihkan kesegaran mental guna memperbaiki penghidupan. “Silaturahmi sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Saling menyapa dan berkunjung. Dan mudik, bermanfaat untuk menapak kembali sejarah para pendahulu, meneguhkan kearifan tempat kelahiran, membangun kohesi sosial, pemerataan pendapatan keluarga dan pemantauan publik atas hasil-hasil pembangunan,” jelasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.