Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PP Aisyiyah Ajak Masyarakat Perhatikan Kecukupan Gizi Milenial

Jumat, 19 Maret 2021 10:41 WIB
PP Aisyiyah Ajak Masyarakat Perhatikan Kecukupan Gizi Milenial

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam upaya penanggulangan stunting harus dimulai jauh kebelakang, yaitu dengan memberi perhatian pada kesehatan remaja dan terutama calon ibu. PP Aisyiyah bersama Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan pencegahan stunting harus diawali dengan memastikan calon ibu benar-benar siap menghadapi 1000HPK. 

Kepala Pusat Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan pentingnya melakukan pengawalan bersama mengenai implementasi PerBPOM  No 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan khusunya pasal-pasal yang berkaitan dengan kental manis.

Baca juga : Pasca Pandemi, Masyarakat Gaungkan Bangga Buatan Indonesia

“BKKBN harus betul-betul mengawal bersama, saya berharap PP Aisyiyah juga bisa mengawal dengan mendampingi keluarga-keluarga dan memperhatikan asupan gizi dari 0 hingga 24 bulan. Asupan protein dan gizi anak saat ini jauh dari harapan. Anak diberi kental manis dan makannya nasi dengan mi instan atau kerupuk, ini repot sekali,” jelas Hasto. 

Lebih lanjut, Hasto menekankan bahwa edukasi mengenai kental manis ini penting untuk disosialisasikan. “Penting untuk disampaikan bahwa sebagian besar kandungan kental manis adalah gula. Lebih celaka lagi saat kita mengurai kandunganya, disebut susu tapi kandungan susunya sangat kecil sekali. Jadi mari kita hindari asupan yang tidak benar untuk anak dilingkungan kita,” jelas Hasto

Baca juga : Sekjen Demokrat Ajak Warga Laporkan Aktivitas Ilegal

Ketua Umum PP Ikatan Bidan Indonesia Dr. Emi Nurjasman M.Kes, mengingatkan kepada bidan yang melakukan pemeriksaan kandungan ibu hamil, informasi-informasi tersebut harus disampaikan secara komprehensif. “Pola hidup, pola makan, dan juga nutrisi yang sebaiknya dikonsumsi ataupun yang harus dihindari oleh ibu dan bayi,” imbuh Emi. 

Emi juga meminta hasil penelitian YAICI bersama PP Muslimat mengenai konsumsi kental manis pada balita untuk dapat dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait lainnya, agar ke depannya dapat mengeluarkan rekomendasi. “Kita tahu konsumsi kental manis oleh balita itu tidak tepat, karena itu perlu direkomendasikan, bisa saja nanti ada tambahan larangan kental manis tidak untuk dikonsumsi balita, serta di dalam kemasan harus ada warning juga,” jelas Emi Nurjasman.

Baca juga : Rumah Subsidi Tetap Harus Perhatikan Kualitas Hunian

Sebelumnya YAICI bersama PP Aisyiyah telah melakukan penelitian mengenai konsumsi kental manis pada balita di beberapa wilayah di Indonesia. Penelitian dilakukan pada 2020 di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, NTT dan Maluku. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.