Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Booming Hidroponik di Masa Pandemi, EWINDO Kembangkan Sejumlah Varietas

Kamis, 8 April 2021 20:05 WIB
Acting Business Development Manager PT East West Seed Indonesia (EWINDO) Ridho Bilhaq (kanan) berbincang dengan Ketua Perhimpunan Hiroponik Indonesia (Perhindo) Jatmiko Pambudi (kiri) dan Pengurus Perhindo Jawa Barat di sela acara Pelantikan Pengurus Perhindo Jawa Barat di area Urban Farming Center Kantor Pusat Riset dan Pengembangan Ewindo di Purwakarta, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (Foto: EWINDO)
Acting Business Development Manager PT East West Seed Indonesia (EWINDO) Ridho Bilhaq (kanan) berbincang dengan Ketua Perhimpunan Hiroponik Indonesia (Perhindo) Jatmiko Pambudi (kiri) dan Pengurus Perhindo Jawa Barat di sela acara Pelantikan Pengurus Perhindo Jawa Barat di area Urban Farming Center Kantor Pusat Riset dan Pengembangan Ewindo di Purwakarta, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (Foto: EWINDO)

RM.id  Rakyat Merdeka - Managing Director PT East West Seed Indonesia (EWINDO) Glenn Pardede menjelaskan, perusahaan benih sayuran tropis hibrida itu saat ini tengah mengembangkan sejumlah varietas sayuran yang dirancang khusus untuk budidaya hidroponik yang booming di masa pandemi.

Selain unggul karena tahan terhadap penyakit, daya tumbuh dan produktivitasnya tinggi, varietas tersebut juga akan memiliki bobot lebih besar sehingga lebih menguntungkan bagi petani hidroponik.

"Produk hidroponik ini penjualannya dengan ditimbang, sehingga semakin berat produk yang dihasilkan akan semakin menguntungkan petani," ujar Glen, Kamis (8/4).

Didukung pengalaman para ahli pemulia tanaman dan teknologi mutakhir diantaranya molecular marker, Glen optimistis penemuan benih unggul khusus untuk hidroponik ini dapat segera ditemukan.

Baca juga : Korlantas Polri Gandeng BNI Kembangkan Sistem SIM Online Presisi

EWINDO atau yang sering dikenal juga dengan produsen benih sayuran “Cap Panah Merah” hingga saat ini telah memproduksi lebih dari 150 varietas benih sayuran yang memberikan hasil panen melimpah.

Glenn mengatakan, benih yang dibudidayakan untuk hidroponik sejauh ini masih berupa sayuran daun seperti kangkung, bayam, pakcoy, kailan, sawi, dan “lettuce”.

Salah satu yang sangat digemari para pegiat hidroponik adalah Pakcoy NAULI F1 yang dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga tinggi, memiliki batang yang besar dan kokoh, serta warna yang menarik.

Fenomena bercocok tanam secara hidroponik juga dirasakan dari penjualan secara daring yang mengalami kenaikan sampai dengan 10 kali lipat. Data ini sejalan dengan aktivitas pertanian perkotaan yang mengalami kenaikan sampai dengan lima kali lipat. 

Baca juga : Rumput Tetangga Lebih Indah Dari Rumput Di Sini

Menurut Glenn, meskipun budidaya hidroponik yang saat ini tengah menjamur di kota-kota besar di seluruh Indonesia sebagian besar masih sebatas hobi, namun memiliki prospek yang menguntungkan. Apalagi saat ini lahan pertanian semakin terbatas demikian juga dengan jumlah petani.

"Mayoritas masih untuk hobi mengisi waktu di rumah selama beraktivitas dari rumah akibat pandemi Covid-19, padahal kalau ditekuni hidroponik juga bisa memberikan keuntungan," tuturnya.

Di sisi lain, tingkat konsumsi sayuran di Indonesia, masih rendah, yaitu 33 kilogram per kapita per tahun. Padahal sejumlah negara lain, di antaranya China, konsumsi sayurannya sudah mencapai 234 kilogram per kapita per tahun.

Berdasarkan angka itu, diperkirakan Indonesia dalam sepuluh tahun mendatang akan meningkatkan konsumsi sayurannya menjadi 64 kilogram per kapita per tahun.

Baca juga : Penuhi Multivitamin di Masa Pandemi, Kalbe Luncurkan Prove Family

"Untuk memenuhi kebutuhan sayuran dalam jangka panjang selain dipasok dari petani juga didapat dari hidroponiker (pelaku hidroponik)," jelas Glenn.

Untuk belajar bertanam sayuran hidroponik, kata Glenn, cukup memanfaatkan Youtube. Banyak channel-channel yang memberikan tutorial. Yang jadi kendalanya selama ini adalah pemasaran. Apabila pemasarannya jelas, dipastikan hidroponik tidak lagi sekadar hobi, tetapi sebagai penghasilan.

Berdasarkan perhitungan internal, usaha hidroponik yang sustainable adalah dengan minimum 5000 lubang, dengan nilai investasi Rp 50 juta akan memberikan penghasilan bersih Rp 5 juta per bulan atau akan mencapai Break Even Point (BEP) selama 10 bulan.

"Di beberapa tempat petani hidroponik berada di bawah komunitas dan koperasi sehingga memudahkan untuk penjualan saat panen. Produksi dari hidroponik ini dipasarkan sebagai produk sayuran branded di pasar-pasar modern," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.